Debat capres-cawapres di kampus terbentur UU Pemilu, Sandiaga usul di tempat netral
Menurut Sandiaga, usulan debat format baru itu mencegah adanya perpecahan antar pendukung yang ikut menyaksikan. Hal itu berdasarkan pengalaman Sandiaga saat mengikuti debat Pilgub DKI pada 2017 lalu.
Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan format baru debat capres-cawapres. Salah satu usulan debat itu tidak lagi mendatangkan pendukung dan dilaksanakan di kampus atau town hall dengan memilih lokasi netral.
"Salah satunya adalah town hall. Dipilih tempat netral. Beberapa kali Kadin (Kamar Dagang Industri, red) bikin di Djakarta Theater. Itu bagus. Yang diundang adalah orang-orang yang menyatakan dirinya netral," ujar Sandiaga di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).
-
Apa yang dikatakan Nasaruddin Umar untuk Prabowo-Gibran? Nasaruddin seraya berdoa agar Indonesia dapat semakin jaya di kepemimpinan paslon nomor urut 02 itu."Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang," kata Nasaruddin, Kamis (21/3). "Semoga Allah memberkati kita semuanya dan semoga bangsa Indonesia insyaAllah semakin jaya di bawah kepemimpinan Bapak," sambungnya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang menanggapi santai atas kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai atas kemenangan telak yang diraih pasangan Prabowo Subianto-Gibran di Jawa Tengah.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Sandiaga, usulan debat format baru itu mencegah adanya perpecahan antar pendukung yang ikut menyaksikan. Hal itu berdasarkan pengalaman Sandiaga saat mengikuti debat Pilgub DKI pada 2017 lalu.
Ikuti berita Pemilu di Liputan6.com
"Selama ini debat yang terjadi pada 2014, 2017 itu kayak pertandingan bola. Para pendukung yel-yel dan saya merasakan sendiri di mana kami dirugikan, karena saya dan Pak Anies enggak bisa lihat waktu, dan beberapa kali kita mikrofon mati. Dan ini memunculkan perpecahan di level bawah dan saling meruncing. Debat itu harus bisa mengungkapkan gagasan kita," ujar Sandiaga.
Sandiaga sebetulnya ingin debat dilaksanakan di kampus seperti debat capres Amerika. Namun karena terbentur peraturan, maka dia menyerahkan pada KPU dan berharap dapat dilaksanakan di tempat netral.
"Debat di kampus sangat lazim di demokrasi yang lebih duluan dari kita, di Amerika, Eropa. Bukan hanya kandidat capres tapi juga caleg. Itu kampus menyediakan, mimbarnya debat yang memberikan pendidikan politik, tapi kan ada peraturan nggak boleh di kampus, nanti diserahkan pada otoritas bagaimana keputusannya," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tak setuju dengan usulan pelaksanaan debat capres-cawapres bertempat di kampus. Debat di kampus ini diusulkan tim kampanye Prabowo-Sandi. Bawaslu beralasan karena kawasan pendidikan dilarang sebagai tempat kampanye.
Komisioner Bawaslu, Ratna Dewi Pettalolo mengatakan, debat merupakan salah satu bentuk kampanye. Jika dilaksanakan di kampus, itu bertentangan dengan Pasal 280 huruf h UU Pemilu.
"Debat itu kan termasuk kampanye. Pasal 280 huruf h kan jelas peserta, tim kampanye, pelaksana dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan. Apa kemudian larangan ini tidak dikenakan terhadap penyelenggara dalam hal ini KPU? Tentu akan memberi hal yang menurut kami bertentangan (dengan) UU. Karena UU saja melarang. Berarti kita sebagai penyelenggara harus tunduk," jelasnya dihubungi Senin (22/10).
Dia menegaskan, dari segi tempat, pihaknya jelas melarang karena hal itu bertentangan dengan UU. Pasalnya saat debat juga menjadi ajang pasangan calon menyampaikan visi misi dan programnya sehingga unsur kampanye terpenuhi.
"Kita kan bekerja sesuai UU. Kalau UU masih seperti itu ya enggak boleh," tegasnya.
Bawaslu juga tak sepakat debat melibatkan kampus tertentu. Pasalnya itu menjadi tanggung jawab KPU, bukan lembaga lain.
"Debat kandidat sebagai bentuk kampanye itu dilakukan KPU, bukan institusi lain," imbuhnya.
Ratna menambahkan, yang dilarang ialah tempat atau lokasi debat. Jika pun KPU bekerja sama dengan pihak kampus, larangan itu akan gugur jika debat dilaksanakan di luar kampus.
"Sebenarnya yang dilarang tempatnya, semua orang punya hak pilih. Kalau ada inisiatif dilakukan di luar kampus tentu gugur larangan itu karena enggak di kampus. Kalau itu dalam bentuk kampanye, unsur kampanye ini kan dilakukan oleh peserta atau pihak yang ditunjuk peserta. Lalu menyampaikan visi misi, program atau citra diri, itu unsurnya. Tapi kalau diinisiasi oleh peserta atau tim kampanye di kampus, itu bagian dari kampanye," pungkasnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sandiaga: PKS melihat ada irisan yang kuat dengan saya
Sandiaga sebut Pilpres 2019 momentum jihad ekonomi
Kasus pembakaran bendera mirip HTI di Garut, Sandiaga minta warga tak terprovokasi
Jawaban-jawaban kubu Jokowi saat dikritik tajam Sandiaga Uno
Sandiaga ubah slogan 2019 Ganti Presiden jadi bangun ekonomi
Timses Jokowi-Ma'ruf kritik Program Emas yang dicanangkan Prabowo-Sandiaga
Sebulan kampanye, Sandiaga klaim disambut meriah emak-emak hingga kaum milenial