Deddy Mizwar populer, Ridwan Kamil disukai warga buat Pilgub Jabar
Meski hajat demokrasi di Jawa Barat masih sekitar satu tahun lagi, namun sejumlah nama sudah mulai dimunculkan beberapa lembaga survei. Salah satu lembaga survei, Indo Riset Konsultan, merilis beberapa nama potensial untuk maju di Pilkada Jabar 2018 mendatang.
Meski hajat demokrasi di Jawa Barat masih sekitar satu tahun lagi, namun sejumlah nama sudah mulai dimunculkan beberapa lembaga survei. Salah satu lembaga survei, Indo Riset Konsultan, merilis beberapa nama potensial untuk maju di Pilkada Jabar 2018 mendatang.
Dalam survei dilakukan pada 19 Desember sampai 25 Desember 2016 lalu, lembaga ini menempatkan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar sebagai tokoh paling dikenal warga Jabar. Sedangkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, disebutkan dalam survei paling disukai warga tatar Pasundan ini.
Indo Riset dalam survei mengambil 1.200 responden di 27 kabupaten/kota dengan teknik wawancara tatap muka memunculkan 16 nama potensial. Nama yang diuji survei ini yakni Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Ridwan Kamil, Bima Arya, Dedi Mulyadi, Desy Ratnasari, Haris Yuliana, Iwa Karniwa, Maman Imanul Haq, Mochamad Iriawan, Netty Prasetyani, Nurul Arifin, Puti Guntur Soekarno, Saan Mustopa, TB Hasanuddin, dan Uu Ruzhanul Ulum.
"Dari 16 nama yang memiliki popularitas tinggi dengan di atas 70 persen yakni Deddy Mizwar 94 persen, Dede Yusuf 89,5 persen, Desi Ratnasari 86,6 persen, Ridwan Kamil 74,2 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Riset Indria Samego dalam rilis diterima merdeka.com, Kamis (2/2). Adapun tingkat nama yang paling disukai warganya dimiliki Ridwan Kamil dengan 92,2 persen, lalu Dede Yusuf 86,5 persen dan Deddy Mizwar 86,3 persen.
Dari segi elektabilitas, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil juga menempati urutan pertama dengan tingkat keterpilihan sebesar 37,50 persen, disusul secara berturut-turut oleh Deddy Mizwar 29,17 persen, Dede Yusuf 15,25 persen, Dedy Mulyadi 4,42 persen, Desy Ratnasari 2,67 persen, Bima Arya 1,67 persen, UU Ruzhanul Ulum 1,50 persen, TB Hasanuddin 0,67 persen, Puti Guntur Soekarno 0,58 persen, Saan Mustopa 0,58 persen, Netty Prasetiyani Heryawan 0,17 persen, Nurul Arifin 0,17 persen, Haris Yuliana 0,08 persen, Iwa Karniwa 0,08 persen, Maman Imanul Haq 0,08 persen dan Mochammad Iriawan 0,08 persen.
"Sedangkan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 5,33 persen," imbuhnya.
Dia menambahkan, Pilkada untuk memilih gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat mendatang akan mewarnai dinamika politik lokal di Tatar Sunda. Munculnya sejumlah nama tokoh potensial yang masuk dalam survei ini menunjukkan bahwa Provinsi Jabar memiliki sejumlah tokoh yang siap menerima tongkat estafet kepemimpinan mendatang.
"Dengan kemunculan nama-nama tersebut lebih dini, diharapkan bisa memberi waktu panjang bagi siapa pun, terutama partai politik untuk memilah dan memilih jago masing-masing. Bagi para pemilih, cukup lamanya waktu pengenalan para bakal calon gubernur Jabar tersebut akan memberi dampak positif untuk melihat kinerja dan pencapaian calon kepala daerah," ujarnya.
Dia menuturkan, dalam survei tersebut juga warga menginginkan pemimpinnya yang memiliki karateristik melayani masyarakat 21,3 persen, jujur/tidak korupsi 12,6 persen dan berkinerja bagus 8,4 persen. Lalu dalam hal program harus diutamakan gubernur mendatang, warga Jawa Barat menilai ada tiga program prioritas. Yaitu kesejahteraan rakyat 33,7 persen, lapangan pekerjaan 26,3 persen, dan pendidikan 20,9 persen.
Dalam survei ini Indo Riset menyebutkan, tingkat kepercayaan masyarakat 95 persen dengan margin of error +/- 2,83 persen. Penarikan sample dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sample mempertimbangkan jumlah sample dengan jumlah pemilih di setiap kabupaten/kota dan memperhatikan karakter desa/kota.