Ikut seleksi Demokrat, Dede Yusuf siap maju di Pilgub Jabar 2018
Dede Yusuf siap maju di Pilgub Jabar 2018. Dia sudah menyerahkan formulir seleksi cagub di Partai Demokrat. Partai Demokrat memiliki tiga nama yang tengah digodok untuk bisa didorong di Pilgub Jabar. Selain Dede Yusuf, ada Iwan Sulanjana dan Herman Khaeron.
Ketua Komisi IX Dede Yusuf memenuhi janjinya memutuskan sikap politik di Pilgub Jabar 2018. Tepat di hari ulang tahunnya yang jatuh pada 14 September. Dede Yusuf yang pernah bertarung di Pilgub Jabar 2013, menyatakan siap maju lagi pada Pilgub Jabar tahun depan.
Dia mengaku sudah mengikuti seleksi di Partai Demokrat, tidak melalui partai lainnya. Belum lama ini Dede menyerahkan formulir calon gubernur Jawa Barat pada DPD Partai Demokrat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
"Saya mengisi formulir tersebut dalam konteks hanya sebagai calon gubernur & bukan calon wakil gubernur," kata Dede Yusuf dalam keterangan tertulisnya pada wartawan, Jumat (15/9).
Keputusannya maju di Pilgub Jabar sudah melalui pertimbangan matang. Secara spiritual Dede juga sudah beristikharah menentukan sikap politiknya itu. Belum lagi dorongan dari warga Jabar agar bisa kembali maju terus berdatangan.
Tak ingin berbesar diri Dede juga melihat survei untuk mengukur elektabilitasnya jika bertarung di Pilgub Jabar. Dia menyebut sejumlah survei masih menempatkannya di tiga besar.
"Dalam berbagai hasil survei dimana masih menempatkan saya dalam posisi tiga besar, bahkan ada survei yang menempatkan saya pada posisi dua besar. Saya memberi apresiasi atas harapan, dukungan, dan permintaan rakyat tersebut dengan cara mengikuti mekanisme internal yang sedang berjalan di Partai Demokrat," terang mantan Wakil Gubernur Jabar tersebut.
Demokrat memiliki tiga nama yang tengah digodok untuk bisa didorong di Pilgub Jabar. "Lainnya ada Pak Iwan Sulanjana dan Pak Herman Khaeron. Demokrat sekarang sedang menggandeng lembaga survei utk menguji elektabilitas, popularitas, dan integritas para calon gubernur yang berasal dari internal Demokrat. Bersamaan dengan itu saya melakukan komunikasi politik dengan beberapa pihak untuk penjajakan-penjajakan," terangnya.
Sebagai kader yang patuh akan keputusan partai, Dede menyerahkan seluruh keputusan tersebut pada DPP Partai Demokrat. Sebab untuk diusung partainya, itu harus diambil langsung lewat mekanisme majelis tinggi partai.
"Saya menunggu hasil penilaian dan komunikasi politik yg sedang dilakukan oleh DPP, saya hormati dan taati apa yg jadi kewenangan Majelis Tinggi dan saya menyerahkan sepenuhnya pada pimpinan Partai Demokrat terkait kontestasi Pilkada Jawa Barat. Pada waktunya Majelis Tinggi akan membuat keputusan dan memanggil saya sebagai kader yang baik dan loyal saya akan menyikapinya secara ksatria & bijaksana," tandas Dede yang baru saja memasuki usia ke-51.
(mdk/noe)