Dedi Mulyadi Tak Mau 'GR' Didorong Jadi Menteri Jokowi
Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku tidak mau gede rasa alias 'GR' sebagai salah satu calon menteri yang disodorkan Partai Golkar ke Presiden Joko Widodo. Menurutnya, hak prerogatif Jokowi untuk memilih pembantunya. Maka itu, Dedi tidak mau besar kepala bakal menjadi menteri.
Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku tidak mau gede rasa alias 'GR' sebagai salah satu calon menteri yang disodorkan Partai Golkar ke Presiden Joko Widodo. Menurutnya, hak prerogatif Jokowi untuk memilih pembantunya. Maka itu, Dedi tidak mau besar kepala bakal menjadi menteri.
"Kita jangan kegeeran lah. Jangan terus pak Jokowi gak pernah memikirkan terus kita geer," katanya ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/7).
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan pertemuan Dedi Mulyadi dengan pengurus Golkar berlangsung? Hal tersebut dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni Singgih Januratmoko dan sejumlah petinggi Golkar Jabar di Kota Bandung pada Jumat (2/8) malam.
-
Apa yang menurut Puteri Komarudin, mengukuhkan komitmen Partai Golkar dalam mengawal pemerintahan Presiden Jokowi? “Dimana, hal tersebut mengukuhkan Partai Golkar selalu setia mengawal keberjalanan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Untuk itu, kami pun berkomitmen untuk melanjutkan agenda pembangunan tersebut,” ungkap Puteri.
Dedi mengatakan, bukan bukan persoalan siap atau tidak siap menjadi menteri. Hanya saja sebagai politikus harus bisa menerima konsekuensi di mana pun.
"Konsekuensi seorang politisi itu adalah konsekuensi menekuni bidang apapun," ucapnya.
Soal nama menteri yang dicalonkan oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Dedi mengaku tidak tahu menahu. Dia menuturkan belum komunikasi dengan Airlangga.
"Saya ini orang Sunda, orang Sunda itu terbiasa untuk tidak pernah bertanya tentang sesuatu untuk dirundingkan," ucap mantan Bupati Purwakarta itu.
Diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga mengakui ada lima kader partai yang berpotensi untuk diajukan sebagai calon menteri kabinet kerja jilid kedua Presiden Joko Widodo.
Lima nama tersebut adalah Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ibnu Mundzir, Zainuddin Amali dan Dedi Mulyadi.
"Partai Golkar biasalah, satu nama-nama tersebut tentu punya potensi," kata Airlangga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/7).
Baca juga:
Politisi PDIP Minta Parpol Koalisi Jokowi Tak Khawatirkan Bergabungnya Gerindra
Pekerjaan Berat Menteri Jokowi di Lima Tahun ke Depan
Survei: Mayoritas Investor Ingin Menteri Keuangan Jokowi dari Kalangan Profesional
Tutup Masa Sidang, Pidato Ketua DPR Singgung Susunan Kabinet Hak Jokowi
Golkar Nilai Permintaan Jatah Menteri Wajar untuk Hindari Politik Dagang Sapi
PPP Soal Hanura Ajukan 40 Nama Calon Menteri: Boleh Saja Asal Punya Kapasitas
OSO Minta Jokowi Tetap Hargai Partai Pendukung yang Tak Lolos Parlemen