Deklarasi calon ketum, Priyo janji Golkar menang Pemilu 2019
Meski masih muda, Priyo mengaku punya energi yang cukup besar untuk mengonsolidasi kekuatan partainya di semua lini.
Mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar yang akan bertarung di Musyawarah Nasional Partai Golkar 2015, Priyo Budi Santoso mengklaim dirinya memiliki kemampuan mengonsolidasikan semua lini di partainya, sehingga mampu memenangi Pemilu 2019 mendatang.
Deklarasi dilakukan Priyo di Surabaya, Jawa Timur hari ini, Minggu (14/9), dengan mengundang beberapa pengurus dari DPD I dan seluruh DPD II seperti Ketua DPD II dari Aceh, Sulawesi, NTT, NTB, Jawa Tengah, Banten dan Jawa Barat.
Mantan Wasekjen DPP Partai Golkar ini mengatakan, meski usianya masih tergolong muda, dia memiliki energi yang cukup besar untuk mengonsolidasikan kekuatan partainya di semua lini.
"Dengan usia saya yang masih 48 tahun ini, saya masih memiliki energi besar untuk bekerja lebih hebat lagi membangun kekuatan partai di semua lini. Di usia saya ini, adalah puncak usia untuk mengumpulkan semua semangat untuk bekerja lebih keras," ucap Priyo.
Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royong (MKGR) ini juga mengklaim, memiliki energi besar untuk datang dan menjalin komunikasi dengan seluruh kader serta pengurus partai yang ada di seluruh provinsi yang ada di Tanah Air.
"Saya siap untuk datang ke seluruh jenjang mesin partai yang ada di daerah-daerah dan seluruh provinsi," kata dia bersemangat.
Priyo mengungkap, saat ini, dia melihat pergeseran konfigurasi kepemimpinan politik yang ada di Partai Golkar, semakin mapan dan menguat. Namun, kata Priyo, di Pemilu 2014 ini, partainya tidak mampu melihat celah kemenangan yang dimiliki.
Kenyataan inilah, yang menurut Priyo, menggeser model dan pola rekrutmen kepemimpinan nasional di partainya. Untuk itu, dia menilai, di Pemilu 2019 mendatang, Partai Golkar harus mampu mengembangkan pola rekrutmen yang semakin terbuka serta sanggup menghamparkan 'karpet' kepercayaan terhadap pemimpin yang fresh, energik, dan populis.
"Bukan rekrutmen pemimpin yang lamban, elitis, dan kedaluwarsa seperti saat ini. Pola ini, semakin terbuka sehingga ke depan, sangat memungkin memunculkan figur pemimpin yang kuat," katanya lagi.
Pergeseran dan perubahan ini, masih kata dia, harus diperhatikan Partai Golkar. "Tujuannya agar misi mencapai kemenangan di Pemilu 2019 mendatang bisa dengan mudah tercapai. Ini kehendak alam yang tidak bisa dibendung."
Untuk itu, kembali Priyo mengingatkan, ke depan, partai berlambang Pohon Beringin ini, harus memiliki figur pemimpin yang mampu mengonsolidasikan kekuatan partai di akar rumput.
"Sebab, struktur partai di level paling bawah merupakan ujung tombak dan akar yang akan menopang kekokohan Partai Golkar. Untuk itu, ke depan ketua umum partai harus memiliki energi besar membangun kekuatan di level bawah," ucapnya.
Kembali Priyo menegaskan, struktur partai yang ada di tingkatan paling bawah, memiliki ikatan emosional dan teritorial dengan masyarakat secara langsung.
"Penguatan Golkar di tingkat desa semakin relevan setelah disahkannya UU Desa. Maka tidak boleh tidak, Partai Golkar ke depan harus memaksimalkan kader-kader dan aktivitas struktur partai di desa-desa," pungkas dia.