Demokrat akan usung AHY di Pemilu 2019, Golkar tetap dukung Jokowi
Partai Golkar tetap akan mendukung Joko Widodo sebagai bakal calon presiden untuk periode kedua. Bahkan, pihaknya akan mengintensifkan sosialisasi Jokowi untuk menyambut Pemilu Serentak 2019.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mempersilakan Partai Demokrat untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai bakal calon Presiden di Pemilu 2019. Keputusan mencalonkan Agus menjadi hak dari Demokrat. Novanto menyerahkan kepada masyarakat untuk menentukan calon pemimpin mereka.
"Ya saya rasa itu hak dari pihak-pihak calon. Yang penting semua kembali kepada masyarakat, rakyat, bagaimana mempunyai itikad yang baik untuk bangsa dan negara, rakyat saya rasa pada akhirnya dipilih rakyat," kata Novanto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (22/6).
Partai Golkar tetap akan mendukung Joko Widodo sebagai bakal calon presiden untuk periode kedua. Bahkan, pihaknya akan mengintensifkan sosialisasi Jokowi untuk menyambut Pemilu Serentak 2019.
"Ya kalau sosialisasi Pak Jokowi kita teruskan, kita lakukan," pungkasnya.
Partai Demokrat berencana mengusung Presiden di Pemilu Serentak 2019 mendatang. Nama yang santer bakal diusung adalah putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan keputusan untuk mengusung kader sebagai calon presiden tergantung dari UU Pemilu baru yang bakal disahkan. Demokrat sendiri tetap mendorong angka ambang batas pencalonan Presiden atau presidential threshold dihapuskan.
"Demokrat memutuskan bahwa Demokrat akan mengusung Presiden atau Wakil Presiden di dalam pemilu 2019. Untuk mengusung itu kira sesuaikan dengan UU pemilu yang ada," kata Agus di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (22/6).
Agus menuturkan, munculnya nama Agus sebagai calon presiden berdasarkan permintaan dari kader-kader Demokrat. Hal itu terlihat saat dirinya mengikuti kegiatan safari ramadan Partai Demokrat ke beberapa daerah di Indonesia.
"Saya kan sudah muter, kemarin safari ramadhan juga ikut muter. Memang rata-rata masyarakat Indonesia wabilkhusus kader-kader Demokrat itu menginginkan Mas AHY itu menjadi next leader. Next leader itu kan canangannya ataupun kita fokuskan pasti 2019," ujarnya.
Baca juga:
Demokrat putuskan usung Capres di Pemilu 2019, nama Agus disiapkan
Ambang batas capres 25 persen, upaya Jokowi jegal lawan di 2019?
8 Ketum parpol sudah bertemu, tapi mentok soal ambang batas capres
Sekjen Golkar: Opsi 20/25 persen presidential threshold harga mati
Demokrat minta Jokowi tak kebiri Capres lain di Pemilu 2019
Dapat dukungan pemuda, Cak Imin diminta dampingi Jokowi di Pilpres
Nasib Revisi UU Pemilu, saat pemerintah diminta kompromi oleh DPR
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.