Demokrat: Jokowi titip salam untuk SBY, semoga komunikasi semakin baik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan untuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan usai menghadiri pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2018-2023 di Istana Negara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan untuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan usai menghadiri pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2018-2023 di Istana Negara.
"Beliau (Jokowi) kirim salam buat bapak (SBY) mudah-mudahan komunikasi semakin baik," kata Syarifuddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/9).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
Saat bertemu Jokowi, kata Syarifuddin, tidak ada pembahasan soal pemberitaan konspirasi kasus Bank Century yang menyeret nama SBY. Perbincangan singkat keduanya hanya menyinggung soal salam hormat Jokowi kepada SBY.
"Kita enggak bahas soal itu (pemberitaan konspirasi kasus Bank Century)," tegas dia.
"Hanya itu saja bahwa ini kan terima kasih karena sudah datang mewakili SBY," sambung Syarifuddin.
Menurut Syarifuddin, Jokowi juga tidak mengungkit pidato SBY mengenai kekhawatiran intelijen dan polisi tidak netral di Pemilu 2019 sampai soal masyarakat mengeluh harga bahan pokok naik.
"Enggak ada, cuma 'say hello' aja," jelasnya.
Saat berpidato dalam acara HUT ke-17 Partai Demokrat di Djakarta Theatre, Senin (17/9), SBY meyakini situasi politik menjelang pemilihan umum 2019 akan semakin memanas. Banyak godaan dan ujian yang akan dihadapi, termasuk keberpihakan aparat negara seperti intelijen, polisi, dan militer.
Selain itu, SBY juga mengatakan belakangan ini harga bahan pokok melambung tinggi. SBY mengaku sudah berkeliling nusantara, mengunjungi ratusan kabupaten dan kota, untuk berdialog langsung dengan berbagai lapisan masyarakat.
"Saya mendengarkan keluhan ibu-ibu atas kenaikan harga-harga bahan pokok, sementara penghasilan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya menerima keluhan mereka-mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan, juga yang justru kehilangan pekerjaan. Saya menangkap kecemasan anak-anak muda, termasuk yang masih sekolah dan kuliah, atas kepastian pekerjaan yang akan mereka dapatkan," kata SBY.
Baca juga:
Tudingan Wasekjen Demokrat soal Istana terkait Asia Sentinel dinilai tak mendasar
Sindiran-sindiran halus SBY pada pemerintahan Jokowi
Demokrat diminta buktikan tudingan Istana di balik pemberitaan Asian Sentinel
KH Ma'ruf Amin mengaku tak tahu isi pidato SBY saat HUT Demokrat
Sedikit bocoran daftar nama tim kampanye nasional Prabowo-Sandi