Demokrat kantongi 5 jagoan di Pilgub Jatim, tak ada nama AHY
AHY disebut-sebut akan diproyeksikan Demokrat ke Pilgub Jawa Timur pascatumbang di DKI Jakarta. Lalu, setelah memutuskan tidak mengusung putra SBY itu, Demokrat mengusulkan nama Bupati Abdullah Azwar Anas.
Partai Demokrat terus memantau nama-nama potensial yang akan diusung di Pilgub Jawa Timur 2018. Terbaru, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengusulkan nama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Dengan masuknya Anas, maka Demokrat sudah mengantongi lima nama yang akan diseleksi untuk menggantikan Soekarwo dalam pemilihan gubernur Jawa Timur tahun depan.
"Semuanya yang dicalonkan di sini saya usulkan, biar nanti guyub (rukun) calonnya itu. Nanti disurvei elektabilitasnya," kata Ketua DPD Demokrat Jawa Timur, Soekarwo, Kamis (2/3).
Dari lima nama bakal calon itu, Soekarwo yang juga Gubernur Jawa Timur ini menegaskan tidak akan mengusulkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tumbang di Pilgub DKI Jakarta putaran pertama lalu.
"Insya Allah tidak ada (AHY). Hari ini tambah lima, tambah Anas lagi. Kan setelah itu disurvei," akunya.
Sebelumnya, AHY disebut-sebut akan diproyeksikan Demokrat ke Pilgub Jawa Timur pascatumbang di DKI Jakarta. Lalu, setelah memutuskan tidak mengusung putra SBY itu, Demokrat mengusulkan nama Bupati Abdullah Azwar Anas.
Dan rencananya akan kembali mengusulkan nama anggota DPR dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Hasan Aminuddin. Nama-nama potensial akan terus diusulkan ke DPP Demokrat hingga mencapai delapan nama.
"Sudah dibuat (nama bakal calon yang diincar) ada delapan. Ini sudah lima, yang lain silakan kira-kira (sendiri). Nanti tambah lagi, enam. Hasan (Hasan Aminuddin)," ucapnya.
Soekarwo juga memastikan, survei untuk delapan nama yang diusulkan itu, akan dilakukan pada pertengahan Maret ini. "Kemarin (survei) semestinya akhir Febuari, tapi saya kemarin koordinasi, baru pertengahan Maret selesai. Keputusan nanti September oleh majelis tinggi partai," paparnya.
Sekadar tahu, kelima nama bakal calon yang sudah dikantongi Demokrat antara lain; Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar dan Wagub Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
"Semua kita usulkan ke pusat. Semuanya baik. Makanya kami usulkan. Tapi ini kan belum selesai, masih 'koma' belum titik (final)," tandasnya.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
Baca juga:
Mensos Khofifah enggan dikaitkan dengan Pilgub Jatim 2018
PDIP yakin elektabilitas Risma tinggi, tapi Pilgub Jatim masih jauh
Ditanya soal Pilgub Jatim, Risma bilang 'Ngurus Surabaya saja'
Maju Pilgub Jatim, Gus Ipul dinilai masih lemah di problem solver