Demokrat kumpulkan partai non Ahok di Cikeas
Demokrat kumpulkan partai non Ahok di Cikeas. PDIP telah memilih Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sebagai jagoan mereka di Pilgub DKI tahun depan. Sikap politik PDIP membuat partai-partai di luar barisan Ahok siaga dan intensif melakukan konsolidasi.
PDIP telah memilih Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sebagai jagoan mereka di Pilgub DKI tahun depan. Sikap politik PDIP membuat partai-partai di luar barisan Ahok siaga dan intensif melakukan konsolidasi.
Hingga saat ini, enam parpol yakni Demokrat, PAN, PKS, PKB, PPP dan Gerindra belum mengumumkan pasangan calon definitif. Kabarnya, keenam partai itu akan kembali bertemu untuk membahas calon bersama yang akan diusung melawan Ahok.
Rencananya pertemuan itu akan digelar di Kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Cikeas, Bogor malam nanti. Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari membenarkan kabar itu.
"Mestinya terkait dengan pilkada DKI pertemuan pimpinan koalisi. Cuma saya belum tahu siapa saja yang berkoalisi. Tapi ini kan bentar lagi waktu pendaftaran sampai tanggal 23 September," kata Imelda saat dihubungi, Rabu (21/9).
Imelda menyebut pihaknya telah mengundang pimpinan lima partai yang masuk dalam koalisi untuk membahas keputusan akhir kandidat calon gubernur alternatif. Akan tetapi, dia mengaku belum mengetahui partai mana saja yang akan hadir. Rapat tersebut, katanya, akan berlangsung tertutup.
"Saya belum tahu. Mesti ditanya ke parpol lain. Yang tersisa kan PPP, PAN, PKB, PKS, Gerindra. Mungkin bisa ditanya ke mereka. Dari pihak mereka mungkin bisa menjelaskan akan ke Cikeas atau tidak. Karena saya cuma diminta untuk standby di Cikeas," terangnya.
Partai Demokrat sendiri, lanjut Imelda, belum memutuskan siapa calon yang akan diusung. Pengambilan keputusan soal bakal calon dari Demokrat menjadi wewenang Majelis Tinggi. Namun, Majelis Tinggi belum bersidang karena masih menunggu hasil pertemuan dengan parpol lain.
"Kan majelis tinggi belum bersidang. Majelis Tinggi bersidang setelah pimpinan partai politik koalisi itu bertemu kemudian menyampaikan sikapnya dan kemudian majelis tinggi bersidang untuk kemudian membuat satu keputusan," pungkasnya.