Demokrat sebut PDIP senang PHP-in tokoh untuk kursi cawapres
Ramadhan menilai PDIP tak konsisten dalam menentukan nama pendamping Jokowi di Pilpres.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan Demokrat masih pilih-pilih dalam menentukan format koalisi untuk memenangkan Pilres mendatang. Pohan menyebut, partainya lebih jelas dalam menentukan capres dan cawapres daripada sikap PDIP yang tak konsisten dalam menetapkan nama cawapres.
Pohan membandingkan format pemilihan capres yang dilakukan Demokrat dengan PDIP. Dia menilai, dalam menyatakan nama cawapres yang akan diusung mendampingi Joko Widodo atau Jokowi cenderung tidak konsisten.
Sedangkan, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih melakukan penyaringan nama-nama capres seperti Anies Baswedan dan Gita Wiryawan dalam bentuk konvensi partai. Di saat bersamaan, PDIP tidak lagi memunculkan nama-nama cawapres yang sebelumnya ditawarkan PKB seperti Mahfud MD.
"Sampai saat ini, nama Mahfud MD tidak lagi disebut-sebut menjadi cawapres yang diusung PKB. Ini kan kasihan dia yang di-PHP-in," kata Pohan, saat menjadi pembicara dalam acara diskusi politik 'Pasca Real Count: Kemana Arah Parpol?', di Hotel Alia Cikini Jakarta Pusat, Minggu (11/5).
Hal ini membuktikan, Partai Demokrat lebih banyak bicara ketimbang sikap ambigu yang ditunjukan oleh partai banteng moncong putih itu. Kendati demikian, dirinya tetap mengapresiasi sikap PKB yang resmi berkoalisi dengan PDIP.
Pohan juga mengungkapkan, masih membuka format koalisi dengan parpol manapun termasuk dengan Partai Golkar besutan Aburizal Bakrie maupun PDIP yang menjadi partai pemenang pileg lalu. "Semua komunikasi dengan parpol masih cair sehingga masih ada kemungkinan kami berkoalisi dengan partai manapun khususnya Golkar maupun PDIP," ujar Pohan.