Dewan Pembina Gerindra Ungkap Bahaya Bagi-Bagi Sertifikat Jokowi
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Mulyadi mengkritisi kebijakan bagi-bagi sertifikat pemerintah Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai, program itu justru berbahaya apabila pemilih sertifikat malah menjaminkan ke bank.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Mulyadi mengkritisi kebijakan bagi-bagi sertifikat pemerintah Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai, program itu justru berbahaya apabila pemilih sertifikat malah menjaminkan ke bank.
Mulyadi menjelaskan, ada hal yang harus diwaspadai dengan program bagi-bagi sertifikat oleh Presiden Jokowi. Menurut dia, sertifikat merupakan bukti legalitas yang kuat dan bisa dijadikan jaminan ke bank yang mempermudah terhadap akses permodalan masyarakat.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Yang perlu diwaspadai adalah saat program kredit itu digulirkan, melalui bank pemerintah sebagai penyalur program tersebut, maka jika masyarakat gagal bayar terhadap kredit tersebut maka otomatis sertifikat jaminan akan disita oleh bank," kata Mulyadi kepada merdeka.com, Kamis (21/2).
Nah, persoalan bertambah pelik, kata dia, yang terjadi saat ini bank-bank pemerintah seperti BNI, Mandiri dan BRI, sudah mendapatkan pinjaman sangat besar dari China Development Bank.
"Bukankah jika terjadi gagal bayar (default) di bisnis bisa juga dikenal istilah debt to equity (utang konversi saham), artinya penguasaan tanah rakyat akan berpindah ke bank, sementara saham bank dimiliki oleh Bank Pembangunan China," tambah mantan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat itu.
Belum lagi pemerintah sudah menerbitkan PP No 103 tahun 2015, yang dikeluarkan tanggal 22 Desember 2015 lalu, tentang orang asing boleh memiliki properti di Indonesia. Sehingga tanah sitaan bank, nantinya akan bisa saja dijadikan sebagai aset yang dijual ke asing termasuk warga asal China.
Perdebatan bagi-bagi sertifikat ini awalnya terjadi di debat kedua capres pada 17 Februari lalu. Prabowo mengkritisi kebijakan Prabowo. Dia menilai, lahan dibagi-bagi nanti bisa habis, karena penduduk semakin bertambah.
Namun, Jokowi menjawab dengan mengungkap lahan ratusan ribu hektare Prabowo di Kalimantan dan Aceh.
"Pembagian yang tadi sudah disampaikan 2,6 juta hektare agar produktif. Kita tidak memberikan gede-gede. Saya tahu Pak Prabowo punya lahan luas di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektare, dan 120.000 hektare di Aceh Tengah. Ingat, pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," kata Jokowi.
Sementara di pernyataan penutup, Prabowo menjawab serangan Jokowi itu. Dia mengakui memiliki lahan yang dituduhkan petahana.
"Tanah saya kuasai ratusan ribu hektare benar, itu HGU (hak guna usaha), milik negara," katanya dalam debat capres kedua di Hotel Sultan, Minggu (17/2).
Dia mempersilakan jika negara mau mengambilnya. "Itu benar, negara bisa ambil. Untuk negara saya rela daripada ke orang asing lebih baik saya kelola. Saya nasionalis dan patriot," tegasnya.
Baca juga:
Jokowi Bagi 3.000 Sertifikat Tanah di Pasar Minggu
Prabowo Kuasai Lahan di Aceh Saat Krisis Moneter & Pengusaha Bawa Duit ke Luar
Jokowi Bakal Terus Lanjutkan Program Pembagian Sertifikat Tanah
Di Hadapan Warga Penerima Sertifikat, Gubernur Banten Puja Puji Jokowi Sosok Baik
Jokowi Minta Warga Tangerang Tagih Janji Menteri ATR Rampungkan Sertifikat di 2023
Ada Sanjungan, Kritikan dan Kekompakan dalam Debat Capres Jokowi vs Prabowo