Di mata Dedi Mulyadi: Golkar terserang kudis, tumbang dan nyaris kiamat
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi salah satu 'aktor' yang gencar mendorong Munaslub. Sebab, kondisi partai saat ini tengah terserang kudis. Meski tidak mematikan, namun pohon beringin sudah tumbang dan nyaris kiamat jika tak diselamatkan.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi salah satu 'aktor' yang gencar mendorong Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Menurutnya, ini satu-satunya jalan menyelamatkan Partai Golkar setelah sang ketua umum, Setya Novanto, ditetapkan tersangka dugaan korupsi e-KTP dan kini dijebloskan ke tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berulang kali Dedi Mulyadi menyerukan agar dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Golkar segera menggelar Munaslub dan memilih ketua umum yang baru. "Menurut saya Munaslub langkah terbaik," ujar Dedi dalam Diskusi bertajuk 2019 Paska SetNov: Kontestasi Ketum GOLKAR dan Reposisi Pimpinan DPR di Kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (24/11).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Penyelamatan yang dimaksud Dedi adalah menjauhkan Partai Golkar dari kehancuran. Sebab, kondisi partai saat ini tengah kritis. Sebagai langkah awal, DPP Partai Golkar disarankan menjalin dialog dan komunikasi dengan pengurus partai di tingkat Provinsi yang ada di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan langkah Munaslub itu. Lewat Munaslub akan muncul figur-figur dianggap sebagai sosok terbaik menjadi orang nomor satu memimpin partai ke arah lebih baik.
"Kalau tidak diselesaikan, saya kira kepercayaan publik terhadap Partai Golkar akan hilang dan Golkar bisa kiamat," ujar Dedi.
Kasus yang menimpa Setya Novanto membuat Dedi tak segan mengakui buruknya kondisi Partai Golkar. Kasus dugaan korupsi yang kini memasuki babak baru yakni penahanan terhadap Setya Novanto, menunjukkan ada yang salah dalam proses perekrutan pemimpin Golkar. Kasus ini menjadi peringatan bagi partai Golkar untuk berbenah diri.
Dedi mengibaratkan, Golkar hanya tengah diserang penyakit. Namun tidak mematikan. "Kalau diibaratkan penyakit. Golkar ini hanya terkena kudis. Itu mudah (disembuhkan) dikasih obat sedikit lepas," kata Dedi.
Menurutnya, masalah yang dihadapi Golkar saat ini tak seberapa dibanding yang dialami ketika pasca reformasi. Kala itu, publik tak menaruh simpati dengan partai berlambang pohon beringin ini. Bahkan, kala itu, tak sedikit yang berharap agar Golkar lebih baik dibubarkan saja.
Dia mengakui, selama ini Golkar cenderung tertutup dengan kader baru yang segar dan lebih mengutamakan 'kelompok sendiri' dalam menentukan struktur jabatan maupun keanggotaan. Tidak hanya itu, dia melihat ada hal mendasar yang kini tak lagi menjadi jati diri partai. Salah satunya, mekanisme kepartaian yang berjalan kini justru lebih banyak dipengaruhi bisikan dari pihak lain, bukan sistem yang seharusnya dijalankan. Ini juga terjadi dalam sistem pengkaderan di partai.
Serangkaian kondisi yang menerpa petinggi Golkar berimbas pada anjloknya citra partai. Khususnya di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Ada 2 Pohon Beringin yang tumbang saat ini, di Jawa Timur dan Jawa Barat. Jabar ini saya pimpin naik 14 persen, sekarang ini turun 6 persen, karena ada gonjang ganjing di Jakarta," kata Dedi.
Dalam pandangannya, Partai Golkar merupakan partai masa depan yang modern. Karena itu dia menyayangkan bila partainya hanya dikuasai satu orang. "Cuma ada 'satu orang' kader Golkar yang takut hilang kekuasaan," singgung Dedi.
Baca juga:
Fraksi Golkar DPR serahkan pemilihan pengganti Setya Novanto ke DPP
Dedi Mulyadi nilai Munaslub cara terbaik memperbaiki Golkar
Ketua DPP Golkar sebut Munaslub harus diselenggarakan akhir tahun ini
Golkar Solo minta Novanto legowo mundur dari jabatan ketum partai
'Jika praperadilan ditolak, Munaslub tetap digelar meski Novanto menolak'
Ketua DPD Golkar Jabar: Golkar bisa kiamat tak lakukan Munaslub