Di Medan, Aliansi Santri Nasionalis deklarasi dukung Jokowi-Muhaimin
Aliansi Santri Nasionalis Sumatera mendeklarasikan dukungan pencalonan presiden untuk Jokowi berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar di Medan, Kamis (1/2).
Aliansi Santri Nasionalis Sumatera mendeklarasikan dukungan pencalonan presiden untuk Jokowi berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar di Medan, Kamis (1/2).
Dalam deklarasi dukungan tersebut, pengurus Aliansi Santri Nasionalis mengundang sejumlah pengurus parpol, relawan Jokowi, dan praktisi media sambil menggelar diskusi dan mengharapkan masukan.
-
Apa yang ditemukan Muhaimin Iskandar terkait tenda jemaah Indonesia di Mina? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal. Dia mencontohkan di mana jumlah jemaah lebih banyak dari kapasitas tenda. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang harus dilakukan agar tidak berulang.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Siapa Sultan Iskandar Muda? Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh.
-
Kapan M Rizqi Iskandar Muda lahir? Secara kebetulan, Rizqi yang kelahiran Batang, Jateng, 9 November 2002 itu merupakan legislator termuda di DPRD Jateng pada periode ini.
-
Siapa Teuku Iskandar? Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
Ketua Aliansi Santri Nasionalis Sumut Ikhyar Velayati Harahap seperti dikutip Antara mengatakan, pihaknya berkeinginan untuk menyukseskan kembali Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2019.
Untuk mendukung kesuksesan dalam pemilihan presiden tersebut, pihaknya mengharapkan Jokowi dapat berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang berasal dari kelurahan besar Nahdlatul Ulama (NU).
Cukup banyak faktor dan pertimbangan yang menyebabkan Aliansi Santri Nasionalis mengusulkan agar Jokowi berpasangan tokoh NU yang sering dipanggil Cak Umum tersebut.
Faktor pertama karena Muhaimin Iskandar merupakan seorang ketua partai yang berasal dari keluarga besar NU yang menjunjung tinggi keberagaman dan kebhinekaan sesuai visi dan misi Nawacita Presiden Jokowi.
Kemudian, perpaduan Jokowi-Muhaimin akan melahirkan kekuatan proses nasionalis-nahdliyin yang bisa menjaga tegaknya NKRI, serta mampu membawa Indonesia menjadi adil dan makmur.
Ikhyar menambahkan, Muhaimin juga merupakan representasi dari sosok nahdliyin yang memperjuangkan nasib para petani, nelayan, serta menjadi penyambung aspirasi sosial ekonomi di tingkat pedesaan.
Keterpaduan antara PKB dengan pemerintahan Presiden Jokowi akan menjamin pembangunan yang merata, terutama di Sumut dan Indonesia Bagian Timur.
Kemudian, dari aspek suara dalam Pemilu 2014, peraihan suara PKB melampaui hasil yang didapatkan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sehingga rasional jika Muhaimin Iskandar lebih diterima secara politik oleh koalisi atau umat Islam.
Dalam diskusi usai deklarasi dukungan itu, praktisi senior media di Sumut Coking Susilo Saleh mengaku salut atas keberanian Aliansi Santri Nasionalis yang berani mendeklarasikan dukungan dan memasangkan Jokowi dengan Muhaimin Iskandar yang berasal dari NU.
Apalagi deklarasi di Sumut itu untuk pertama kali secara nasional. "Padahal, di sini (Sumut) bukan basis NU," katanya.
Meski demikian, pihaknya mendukung pencalonan Muhaimin Iskandar tersebut karena berasal dari kalangan muda yang pemikiran dan tenaganya sangat dibutuhkan untuk memajukan bangsa Indonesia.
"Saya mendukung kalangan muda. Jadi, kalau AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) deklarasi, saya dukung juga," ujar Coking Susilo.
(mdk/bal)