Diprediksi ketat, Isran-Hadi berpotensi menang di Pilgub Kaltim
Pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi berpotensi memenangkan pemilihan gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur. Mengingat berdasarkan hasil survei terakhir Media Survei Nasional (Median) per 8 Juni 2018, angka elektabilitas pasangan Isran-Hadi di kisaran 23,4 persen.
Pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi berpotensi memenangkan pemilihan gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur. Mengingat berdasarkan hasil survei terakhir Media Survei Nasional (Median) per 8 Juni 2018, angka elektabilitas pasangan Isran-Hadi di kisaran 23,4 persen.
Menurut direktur eksekutif Median, Rico Marbun, pertarungan pada Pilgub Kalimantan Timur ini akan berlangsung ketat sampai saat pemilihan berlangsung. "Diperkirakan pertarungan akan berlangsung ketat, karena pasangan Isran-Hadi masih dibayang-bayangi oleh pasangan Rusmadi-Safarudin, dan pasangan Adi Sofyan-Rizal Effendi," katanya, Jumat (22/6).
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Rico menambahkan bahwa dari motif alasan memilih bisa terlihat mengapa peluang Isran-Hadi cukup besar. Mengingat pasangan ini berhasil menggabungkan antara keunggulan kompetensi dan citra diri. "Dari 100 persen orang yang memilih Isran-Hadi, ternyata sekitar 13,5 persen memilih karena menganggap adanya bukti kinerja dan pengalaman," katanya.
Selain itu, Rico tidak menampik bahwa track record kerja Isran Noor selama memimpin Kutai Timur, dan Hadi Mulyadi selama menjadi anggota DPR cukup memuaskan di mata publik, karena dianggap rajin mengunjungi publik dan cukup merakyat.
"Sekitar 10,3 persen publik memilih mereka karena dianggap rajin mengunjungi, dan merakyat," katanya.
Alasan lainnya publik memilih Isran-Hadi, menurut Rico, karena keduanya relatif bersih dari kasus korupsi. Menurutnya ada 8,3 persen publik yang memilih mereka karena alasan bersih dari kasus korupsi.
Setidaknya, menurut Rico, ketiga faktor itu, yakni terbukti kinerjanya, merakyat, dan bersih dari kasus korupsi, akan menjadi titik kuat pasangan Isran-Hadi yang harus diwaspadai lawan-lawannya. Walaupun menurutnya, masih harus menanti pertarungan akhir pada tanggal 27 Juni nanti.
(mdk/bal)