Diserang Hoaks Timses ASN, Eri-Armuji Tempuh Jalur Hukum
“Menang itu harus, tapi menebar hoaks jangan. Dan biasanya yang menyebar hoaks adalah pihak yang ketakutan, tidak kreatif dan males mikir,” kata Juru Bicara Paslon Wali Kota Eri-Armudji, Aprizaldi.
Merasa "diserang" akibat hoaks tim sukses dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), Tim Pemenangan pasangan calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Mereka pun menuding ada pihak lain yang coba menghalalkan segala cara demi kemenangan.
“Menang itu harus, tapi menebar hoaks jangan. Dan biasanya yang menyebar hoaks adalah pihak yang ketakutan, tidak kreatif dan males mikir,” kata Juru Bicara Paslon Wali Kota Eri-Armudji, Aprizaldi, Senin (12/10).
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
Ia menyebut, pihak yang telah membuat dan menyebarkan hoaks tersebut melakukan tindakan yang membabi buta, karena dianggap khawatir melihat besarnya dukungan publik terhadap Paslon nomor 1 ini.
Dia menyebut upaya hukum dilakukan untuk mencari siapa yang bertanggungjawab dan juga menertibkan hoaks yang dapat memecah belah rakyat demi kepentingan politik jangka pendek.
“Rupanya ada yang galau karena besarnya dukungan publik terhadap mas Eri, sehingga kini membabi buta dengan menyebar hoaks yang menggelikan. Kami akan menempuh tindakan hukum. Otoritas hukum perlu menertibkan hoaks-hoaks yang memecah belah rakyat hanya demi kepentingan politik jangka pendek,” ujar Aprizaldi.
Meski diserang hoaks, Eri-Armudji meminta seluruh kader partai dan relawan untuk tetap berkampanye secara santun dan positif. “Mas Eri Cahyadi dan Cak Armudji tidak ingin Pilkada jadi ajang tebar fitnah. Jadi beliau berdua meminta kepada seluruh tim untuk tetap berkampanye dengan dasar-dasar program, bukan fitnah,” ujarnya.
Saat coba dikonfirmasi terkait permasalahan ini, Direktur Media dan Komunikasi Tim Pemenangan Paslon Wali Kota Machfud- Mujiaman, Imam Syafi'i, tidak merespons, baik melalui telepon maupun saat dikirim pesan melalui Whatsapp.
Sebelumnya, beredar kabar ada pembentukan timses Eri-Armudji dari kalangan ASN. Sejumlah nama disebut dalam struktur timses tersebut, mulai sekda kota, kepala dinas, hingga camat. Para pejabat itu disebut telah membentuk struktural timses sendiri, untuk memenangkan Paslon Eri-Armuji.
Dalam kontestasi Pilwali Kota Surabaya mendatang, hanya ada dua pasangan calon (Paslon) yang bersaing. Yakni, Paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji dan Paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman.
Untuk paslon nomor satu, memiliki latar belakang sebagai mantan Kepala Dinas di Pemkot Surabaya dan pasangannya adalah mantan anggota DPRD. Sedangkan untuk Paslon nomor 2, adalah mantan Kapolda Jatim dan pasangannya mantan Dirut BUMD.
(mdk/ray)