Dituding Tak Netral, Sari Yuliati Sebut Panitia Munas Golkar Keputusan Kedua Pihak
"Perlu diingat, Panitia yang ada juga harus netral dan tidak berpihak," tutur Sari Yuliati.
Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai Musyawarah Nasional (Munas) Golkar awal Desember mendatang sudah tak lagi netral. Sebab, lanjut dia, panitia Munas dikuasai oleh orang dari Airlangga Hartarto.
Sari Yuliati, bendahara organizing committee atau OC dan juga anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar ini menyatakan jika pembentukan Panitia Munas sudah sangat akomodatif. Menurutnya, Panitia Munas yang dibentuk saat ini sudah campuran antara berbagai kelompok yang ada.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa banyak Ketua DPD Golkar ingin Airlangga Hartarto kembali memimpin secara aklamasi? "Makanya cukup rasional jika DPD ingin aklamasi untuk AH," jelasnya. Dia menambahkan, tidak mudah untuk Golkar meraup suara maksimal di Pemilu karena tidak ada kader yang bertarung di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
"Tidak ada yang mendadak, semua penunjukannya sudah melalui beberapa rapat pleno DPP Partai Golkar, ada tahapan yang dilalui dan semuanya sudah sesuai aturan yang ada di partai," kata Sari Yuliati, Minggu (24/11).
"Perlu diingat, Panitia yang ada juga harus netral dan tidak berpihak," tutur Sari Yuliati.
Bahkan penunjukan Panitia Munas, kata Sari, sudah merupakan keputusan kedua belah pihak. "Sama sekali tidak benar jika panpel hanya dari salah satu faksi saja. Anggota panitia sudah dibentuk dengan merata dari semua kelompok yang ada," ungkap Sari Yuliati.
Ia juga menyatakan tidak ada pendekatan tertentu dalam memilih anggota panitia Munas atau pemilihan. "Mulai dari pemilihan Ketua Steering committee seperti Pak Ibnu Munzir hingga penunjukan ketua Panitia Penyelenggara Munas Pak Markus Mekeng, semua dilakukan dalam rapat pleno," kata Sari.
Bahkan nama-nama tersebut yang mengusulkan adalah orang-orang yang selama ini dikenal sebagai yang bersebrangan dengan Airlangga Hartarto. Tentu aneh jika kini ada orang yang menilai ada keberpihakan dari panitia Munas ke Airlangga Hartarto.
Sari Yuliati juga menolak jika disebutkan tak ada penyampaian misi dan visi calon ketua umum kepada para anggota atau pemilik suara.
"Itu tidak benar sama sekali. Semua ada tahapan dan jadwalnya sendiri. Apalagi selama ini bakal calon yang ingin maju juga belum muncul semuanya. Selama ini yang sudah muncul hanya Pak Airlangga Hartarto sebagai ketua umum dan Pak Bambang Soesatyo," ujar Politisi perempuan asal NTB itu.
"Saya dengar juga ada Agun Gunanjar yang ingin maju dan begitu pula dengan pak Indra Bambang Utoyo," tambah Sri Yuliati.
Airlangga dipastikan oleh Sari Yuliati, tidak menggunakan kekuasaannya untuk berlaku semena-mena di Munas nanti. Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga sudah sangat akomodatif dalam menjaring aspirasi dari berbagai Kelompok di Golkar.
Sebelumnya, Juru Bicara Bambang Soesatyo (Bamsoet), Andi Sinulingga menuding isi Kepanitiaan Munas Partai Golkar tidak netral. Menurutnya, orang yang kontra Airlangga Hartarto dicoret.
"Orang-orang yang tidak mendukung Pak Airlangga itu kan tidak dimasukan dalam kepanitiaan Munas. Termasuk saya, bayangkan, saya ketua bidang pemenangan pemilu enggak masuk dalam kepanitiaan Munas yang sepanjang Munas orang tahu posisi saya di steering commitee itu orang tahu," kata Andi di Jakarta, Jumat (22/11).
(mdk/ded)