Djarot soal demo Ahok berujung rusuh: Apa ingin tiru tragedi 1998?
Djarot soal demo Ahok berujung rusuh: Apa ingin tiru tragedi 1998? "Marilah kita yang fair, ayo kami ajak kalau mau bertanding, bertanding yang baik dengan demokrasi sehat, demokrasi konstitusional, bukan mengorbankan kepentingan yang lebih besar, masyarakat kita, hanya gara gara masalah kasusnya Pak Ahok," katanya.
Demo menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, diproses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama berujung ricuh pada Jumat malam. Padahal sebelumnya, unjuk rasa itu berlangsung damai.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, menyayangkan demo kemarin harus dibubarkan paksa oleh petugas. Melihat beringasnya massa, Djarot menilai ada upaya ingin menjadikan situasi di Jakarta kembali seperti tahun 1998.
Djarot mengatakan, demontrasi sudah seharusnya dilakukan dengan menjunjung tinggi toleransi dan menghormati satu sama lainnya. Walaupun itu merupakan hak setiap warga negara, bukan berarti bisa berjalan dengan seenaknya.
"Tetapi ketika kemudian disarankan untuk membikin parlemen jatuh, jangan. Berarti itu sudah enggak bener lagi. Apalagi ada upaya menduduki gedung DPR tadi malem, apa ingin meniru kejadian 98? Masa begitu," katanya di Jalan Jelambar Jaya 4 RT 2 RW 3, Jelambar Baru, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (5/11).
"Marilah kita yang fair, ayo kami ajak kalau mau bertanding, bertanding yang baik dengan demokrasi yang sehat, demokrasi konstitusional, bukan mengorbankan kepentingan yang lebih besar, masyarakat kita, hanya gara gara masalah kasusnya Pak Ahok," tambah mantan Wali Kota Blitar ini.
Politisi PDIP ini mengungkapkan, Ahok telah menjalani tahapan dalam sebuah proses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama, maka itu harus juga dihormati. Ditegaskannya, tidak mungkin tuntutan masyarakat dapat langsung direalisasikan tanpa adanya bukti dan proses.
"Untuk Pak Ahok silakan diproses hukum, silakan, secara fair, terbuka kalau perlu, tapi sasarannya mari kita ciptakan, kita percaya sistem hukum kita biar berjalan," tutup Djarot.
Baca juga:
Djarot sebut demo 4 November untuk jatuhkan Jokowi
Isak tangis iring pemakaman pendemo Ahok tewas karena asma
Begini kondisi minimarket di Penjaringan usai dijarah warga
Aksi penjarahan di Penjaringan terjadi saat minimarket akan ditutup
Fadli Zon sayangkan Jokowi tak temui massa demo Ahok
Ini kronologi bentrok demo Ahok di Istana Negara versi polisi
Bangkai mobil sisa demo 4 November jadi tontonan warga
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Partai Demokrat menarik suara pada Pemilu 2004? Partai Demokrat yang lahir sebelum Pemilu 2004 merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.