Dua inti pidato politik Megawati: Partai dan kepemimpinan Jokowi
Dalam pidatonya, Megawati hanya menyebut nama Soekarno atau Bung Karno sebanyak 6 kali.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sudah menyampaikan pidato politiknya di hadapan ribuan kader partai di ballroom Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Kamis (9/4). Banyak hal disampaikan Megawati, namun ada dua inti pidato sang ketua umum, yakni: partai dan Jokowi.
Dalam naskah pidato yang terdiri dari 2.658 kata, Megawati menyebut kata 'partai' sebanyak 37 kali dan 'PDI Perjuangan' sebanyak 14 kali. Isi setiap pidato politik ketua umum memang sudah sewajarnya banyak berbicara soal partai yang dipimpinnya.
Namun setelah partai, topik selanjutnya yang banyak dibahas dalam pidato Megawati adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Putri Bung Karno itu banyak menyinggung (kalau bukan mengkritik) kepemimpinan Presiden Jokowi, yang merupakan kader PDIP. Hal ini terlihat dari kata 'pemimpin' sebanyak 10 kali, 'kepemimpinan' 7 kali, 'presiden' 4 kali dan 'Jokowi' 1 kali.
Seakan mengikuti gaya bertutur Jawa, Megawati lebih banyak menyebut kata 'pemimpin' dan 'kepemimpinan' ketimbang 'presiden' atau nama 'Jokowi'. Misalnya saja, saat Megawati mengingatkan agar kepemimpinan tidak boleh terpengaruh oleh opini-opini dari luar.
Presiden ke-5 itu mengingatkan, pemimpin harus berpegang pada konstitusi, ketimbang memperhatikan opini-opini yang dipublikasikan. "Pemimpin memang harus menjalankan kewajiban konstitusionalnya tanpa menghitung apa akibatnya," kata Megawati.
"Karmane Vadhikaraste Ma Phaleshu Kada Chana: Kerjakanlah kewajibanmu dengan tidak menghitung-hitung akibatnya. Kepemimpinan yang seperti ini, hanya akan muncul apabila ia sungguh memahami sejarah bangsanya; memahami siapa rakyatnya, dan memahami darimana asal-usulnya," imbuh Megawati lagi.
Megawati juga menyinggung program Revolusi Mental yang diusung Presiden Jokowi. Dia menilai, Revolusi Mental adalah hal yang baik, namun "Revolusi Mental memerlukan Pemimpin yang harus melakukan revolusi mental untuk dirinya terlebih dahulu."
Isi pidato Megawati yang menyoal kepemimpinan Jokowi ini bahkan lebih banyak dibahas ketimbang Soekarno, ayahnya. Dalam pidatonya, Megawati hanya menyebut nama Soekarno atau Bung Karno sebanyak 6 kali.