Duet Ganjar-Erick Thohir Dinilai Bisa Saling Perkuat Dukungan
Anggota DPN Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat), Teddy Wibisana menilai, duet Ganjar-Erick Thohir merupakan pasangan yang tepat lantaran memiliki basis pendukung berbeda. Belum lagi popularitas Ganjar yang saat ini terus meningkat.
Duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir mulai muncul di beberapa lembaga survei dan perbincangan masyarakat karena keduanya memiliki kesamaan. Adanya wacana duet tersebut karena meningkatnya elektabilitas Ganjar dan Erick Thohir.
Anggota DPN Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat), Teddy Wibisana menilai, duet Ganjar-Erick Thohir merupakan pasangan yang tepat lantaran memiliki basis pendukung berbeda. Belum lagi popularitas Ganjar yang saat ini terus meningkat.
-
Apa yang akan dilakukan Ganjar Pranowo terkait hasil Pilpres 2024? Ganjar menegaskan, pihaknya akan melakukan gugatan hasil Pilpres 2024 itu ke MK. Dia berharap MK bisa dengan adil dan membongkar kejanggalan-kejanggalan pemilu.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengumumkan akan menggugat hasil Pilpres 2024? Ganjar menyebut, gugatan ke MK penting untuk membuka kecurangan selama proses Pemilu. “Sebelumnya ada proses maka inilah yang harus dibuka semuanya,” ujarnya.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo dan Gibran dalam Pilpres 2024? "Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),"
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Ganjar semakin kuat, selain sosialisasi yang dilakukannya secara masif, juga pilihan masyarakat semakin terfokus dan berkurang penyebarannya pada beberapa kandidat saja. Mengingat kandidat yang lain ‘ter-down grade’ menjadi cawapres," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (13/5).
Sementara itu, dia mengungkapkan, kinerja Erick Thohir sebagai Menteri BUMN terus menjadi sorotan publik. Mulai dari penanganan pandemi Covid-19 hingga persiapan mudik lebaran 2022 menjadi nilai positif untuk mantan bos Inter Milan tersebut.
"Moment Ramadhan digunakan Erick Thohir untuk melakukan safari Ramadhan ke BUMN BUMN. Walau tujuannya silaturahmi, tapi efek popularitas/elektabilitasnya tentu dia dapat juga," ujarnya.
Duet Ganjar-Erick Thohir memiliki segmen pemilih yang berbeda sesuai dengan image pribadi mereka. Walaupun Teddy menambahkan, tetap ada irisan dalam segmen keduanya, Ganjar lebih cenderung sebagai sosok politisi, nasionalis dan penggiat masyarakat.
"Sementara Erick Thohir familiar di segmen pengusaha, profesional yang ada di strata ekonomi sosial yang saat ini sedang masuk di milenial. Hal tersebut kemudian menjadi saling melengkapi dalam memperkuat basis dukungan," tutupnya.
Untuk diketahui, nama Ganjar dan Erick Thohir masuk dalam daftar calon nama presiden yang akan diusulkan Partai NasDem kepada Surya Paloh dalam rapat kerja nasional (Rakernas). Selain itu, keduanya juga masuk dalam bursa Rembuk Rakyat yang dilakukan PSI.
Sebelumnya, nama Erick Thohir yang dipasangkan sebagai pendamping calon presiden terbilang mendongkrak persentase elektabilitas Capres. Hal itu terlihat dalam hasil survei simulasi tiga pasangan Pilpres yang dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia.
Misalnya, Anies-AHY 27,4 persen Vs Ganjar-Erick 32,2 persen versus Prabowo-Puan 28,7 persen. Kemudian Anies-AHY 27,1 persen Vs Ganjar-Airlangga Hartarto 29, 7 persen versus Prabowo-Erick 31 persen. Selanjutnya, Anies-AHY 29,2 persen Vs Ganjar-Puan 26,9 persen Vs Prabowo-Erick 31,8 persen.
Tidak ketinggalan simulasi Anies-Erick 26,2 persen Vs Ganjar-Airlangga 31,2 persen Vs Prabowo-Puan 29,4 persen.
"Untuk simulasi dua pasangan, nama Anies-Erick 41,1 persen Vs Prabowo-Puan 38,9 persen. Ganjar-Erick 41,8 persen Vs Prabowo-Puan 39 persen. Ganjar-Puan 33,1 persen Vs Prabowo-Erick 47,5 persen. Ganjar-Anies 44,1 persen Vs Prabowo-Erick 39,7 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Untuk diketahui Indikator Politik Indonesia melakukan survei secara tatap muka pada 11 Februari - 21 Februari 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.