Dukungan buat Risma mengalir deras, Megawati tunggu apalagi?
Gerindra dan PKS ingin bergabung dengan PDIP dan mengusulkan pasangan Risma-Sandiaga untuk melawan Ahok.
Dukungan buat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017 kian deras. Sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan relawan Risma dengan berbagai sebutan siap mendukung memenangkan Risma untuk bertarung di Pilgub DKI yang akan digelar Februari tahun depan.
Jaklovers, Prisma, Praktis, hingga kepada almamater Risma di ITS sudah menyatakan dukungan buat politisi PDIP tersebut. Sayang, hingga kini belum ada keputusan sama sekali, kepada siapa PDIP akan berlabuh untuk Pilgub ini.
Meskipun, PDIP telah melakukan penjaringan dan penyaringan hingga mengerucut kepada enam nama. Keputusan akhir, berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mega hingga kini tak bergeming.
Terlebih lagi, Risma berkali-kali menyatakan dirinya tidak minat maju di Pilgub DKI karena ingin fokus membenahi Surabaya. Hanya saja, Risma dinilai tak bisa menolak maju Pilgub DKI jika sudah keputusan PDIP.
Peta koalisi partai politik
Sementara partai-partai masih terus lakukan komunikasi intens. PDIP dan PKB sepakat bergabung, meski belum menentukan calon. Golkar, Hanura dan NasDem telah jauh hari memastikan dukungannya kepada bakal calon incumbent Basuki T Purnama (Ahok).
Sementara Gerindra dan PKS juga sudah mengusung Sandiaga Uno untuk maju Pilgub. Kendati begitu, Gerindra dan PKS siap melebur dengan PDIP untuk melawan Ahok. Bahkan muncul wacana Risma duet dengan Sandiaga Uno.
PAN dan PPP juga tegas menolak untuk mendukung Ahok. Mereka lebih melirik Risma untuk diboyong ke Jakarta melawan Ahok. Hanya Demokrat yang masih abu-abu, belum tegas mendukung siapa, tapi masih menunggu hasil survei soal elektabilitas bakal calon di Pilgub DKI.
Megawati tunggu momentum
Bisa dibilang, peta politik Pilgub DKI kini tinggal menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri. Megawati disebut tengah menunggu momentum yang tepat untuk memutuskan arah politik PDIP bakal mengusung siapa di Pilgub DKI.
Meskipun diakui bahwa sudah banyak desakan untuk mencalonkan Risma buat Pilgub DKI. Namun lagi-lagi, Megawati masih menunggu momentum yang tepat untuk memutuskan siapa yang akan diusung nanti.
"Mega tunggu momentum yang pas. Mega ahli menentukan momentum yang tepat," kata Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada merdeka.com, Rabu (3/8).
Menurut dia, banyak pertimbangan yang sedang dipikirkan Megawati. Salah satunya, PDIP tak mungkin mau kehilangan begitu saja DKI Jakarta.
"Jakarta terlalu seksi bila dilepas PDIP, jadi Mega enggak ingin kalah di Jakarta. Sebetulnya saat ini semua calon dalam kondisi 0-0, karena belum ada yang pernah menang jadi gubernur di Jakarta," lanjut Hendri.
Hendri melihat, PDIP sulit melepaskan Ahok begitu saja. Bukan tanpa sebab, hingga kini belum ada elektabilitas calon lain yang bisa mengalahkan bahkan menandingi Ahok. Hanya saja, persoalan yang terjadi adalah Ahok terlalu gengsi untuk melamar ke PDIP.
"Kalau dilihat dari kemungkinan Ahok menang, elektabilitas Ahok jelas paling tinggi. Tapi Ahok terlalu arogan untuk mau melamar ke PDIP. Perdebatan internalnya di sini saja, ada yang ingin Ahok karena ingin menang dan berkuasa, sementara masih banyak yang berada di garis idealisme partai," analisa Hendri.
Soal Tri Rismaharini, Hendri melihat bisa saja kemungkinan PDIP akhirnya mencalonkan wali kota Surabaya tersebut. Meski Risma menolak, menurut dia PDIP memiliki banyak kader yang bisa diusung untuk maju di Pilgub DKI.
"Bisa jadi (Risma), PDIP berlimpah stok kadernya," cetus dia.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
Baca juga:
PAN harap Risma mau diusung di Pilkada DKI buat imbangi Ahok
Ridwan Kamil kembali tegaskan tetap di Bandung meski unggul survei
NasDem sebut Risma pemimpin baik tapi tempatnya bukan di DKI
Menakar kekuatan politik Ahok, Risma dan Sandiaga
Membandingkan elektabilitas Ahok, Risma & Sandiaga dalam survei
Pro kontra Risma 'hijrah' ke Jakarta
Ahok janji bakal netral tak bagi-bagi dana meski tidak kampanye