Elektabilitasnya turun, Djarot tanggapi santai
Elektabilitasnya turun, Djarot tanggapi santai. Kata Djarot, hasil survei yang menurun merupakan hal yang biasa. Dia justru senang dengan hasil survei tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menanggapi dengan santai hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan elektabilitas dirinya dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang terus menurun.
"Tadi pertanyaannya apa? Kalau?," tanya balik Djarot kepada awak media usai menjadi pembicara kuliah umum di Jakarta, Sabtu (08/10).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
"Kalau. If, if, if... ah aku ngga mau kalau if.. if.. itu," jawabnya.
Kata Djarot, hasil survei yang menurun merupakan hal yang biasa. Dia justru senang dengan hasil survei tersebut.
"Ya engga apa-apa. Biasalah. Malah bagus bagi kita. Kita jadi lebih keras lagi bekerjanya," ucapnya.
Sebelumnya LSI mencatat sejak Maret sampai Oktober 2016 elektabilitas Ahok menurun. Di mana elektabilitas Ahok pada Maret silam mencapai 59,3 persen, sedangkan pada Oktober ini merosot hingga 31,4 persen.
Baca juga:
LSI sebut Ahok potensi kalah karena elektabilitas terus merosot
Dianggap belum pengalaman di DKI, survei LSI tak dipercaya kubu Ahok
Dukung Ahok-Djarot, PPP siapkan kontrak politik
Ahok mentok 40 % di survei, Timses yakin peluang Agus menang besar
Tak pakai strategi, Golkar yakin Ahok-Djarot tetap dipilih rakyat
Isu SARA tak pengaruh, Ahok-Djarot tetap dipilih 42,5% umat Muslim