Emil-Daniel dinilai perpaduan klop saling melengkapi
Surat Keputusan (SK) penetapan Ridwan Kamil bakal didorong sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018 Golkar beredar di kalangan wartawan. SK berkop DPP Golkar itu menetapkan Ridwan Kamil untuk dipasangkan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin cawagub.
Surat Keputusan (SK) penetapan Ridwan Kamil bakal didorong sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018 Golkar beredar di kalangan wartawan. SK berkop DPP Golkar itu menetapkan Ridwan Kamil untuk dipasangkan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin cawagub.
Meski belum bisa dipastikan keaslian surat tersebut, Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai jika benar Golkar memutuskan Emil-Daniel tentu telah melalui berbagai proses tracking terhadap calon yang bakal diusung dengan matang. Apalagi Jabar merupakan salah satu wilayah yang turut menentukan peta kekuatan politik 2019 mendatang.
"Pada tahap ini, langkah Golkar cukup taktis mengingat Kang Emil memiliki tingkat elektabilitas teratas melampaui calon lainya. Sejauh ini, elektabilitas, popularitas, dan likelabitas (kesukaan) terhadap Emil memang tak terbendung," katanya, Jumat (22/9).
Dia menilai, pada saat bersamaan, Golkar tak mau kehilangan momentum hanya dengan mengusung Emil saja, Golkar juga ingin menjadi aktor kunci di Pilgub Jabar. Hal ini terbukti Golkar mendukung kader mereka yakni Daniel Mutaqien sebagai wakil Emil nantinya.
"Bukan tanpa alasan Golkar mengusung Daniel sebagai pendamping Emil. Daniel adalah anggota DPR RI Komisi V dari Golkar dengan latar belakang keluarga politisi yang kuat di Jabar, khususnya Indramayu," katanya.
Dia mengatakan, Daniel merupakan politisi muda Golkar Jabar yang kipranya sudah lama di dunia politk. Selain itu, menurutnya, Daniel memiliki basis politik kuat di bagian Pantura.
"Ini perpaduan yang klop yang saling melengkapi," katanya.