Empat tokoh NU diprediksi bakal bertarung di Pilgub Jatim 2018
Pilgub Jawa Timur 2018, diperkirakan bakal terjadi perang bintang. Ada empat tokoh Nahdlatul Ulama (NU) diprediksi akan bertarung. Dari hasil penelitian, mereka dianggap memiliki integritas tinggi dan layak menjadi pemimpin.
Pilgub Jawa Timur 2018, diperkirakan bakal terjadi perang bintang. Ada empat tokoh Nahdlatul Ulama (NU) diprediksi akan bertarung. Dari hasil penelitian, mereka dianggap memiliki integritas tinggi dan layak menjadi pemimpin.
Empat nama tokoh NU itu adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) dan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (Wagub Jatim). Ini dari hasil survei Lembaga The Initiative Institute. Survei dilakukan mulai September 2016 hingga Febuari 2017.
CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi mengaku, pihaknya telah melakukan analisa konten media untuk mendapatkan sentimen opinion leader and tone atas setiap pemberitaan media massa. "Dari sini kami mampu memperoleh hasil analisa atas trend issue dan ketokohan di Jawa Timur," kata Airlangga membuka diskusinya, Rabu (1/3).
Diskusi digelar bersama tokoh politik, akademisi, aktor strategis masyarakat sipil, kalangan birokrasi dan tokoh-tokoh lainnya di Surabaya. "Opinion leader hasil temuan kami, memunculkan empat nama yang paling dominan. Persentasinya, Gus Ipul mencapai 33 persen, Khofifah 15 persen, Risma 32 persen, dan Anas 11 persen," ungkapnya.
Memang, lanjut dia, masih ada beberapa nama alternatif disebut-sebut bakal ikut maju. Ada nama Agus Harimurti Yudhoyono, Halim Iskandar atau Gus Halim, Hasan Aminuddin hingga nama Bupati Trenggalek Emil Dardak juga disebut-sebut bakal maju.
"Akan terjadi star wars, perang bintang di Jawa Timur. Menariknya empat nama yang masuk kriteria, berasal dari NU atau paling tidak mengaku NU," ungkap pengajar departemen politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.
Dari setiap opinion leader tersebut,kata Airlangga, tentunya memiliki kategori masing-masing di isu paling sering dibicarakan di media. "Juga dengan potensi dan permasalahan yang harus dihadapi Jawa Timur seperti permasalahan agraria, pertambangan, SARA, ekologi, tata ruang dan wilayah dan seterusnya," ungkapnya.
Menurut pria akrab dipanggil Angga ini, kriteria pemimpin harus menjadi catatan penting bagi warga Jawa Timur untuk memilih pemimpinnya ke depan. "Kami juga memuat empat hal dalam kriteria penting tersebut. Pertama integrity, kemudian problem solver, solidarity maker dan political capital."
Dari opinion leader tersebut di atas, kata Airlangga, semuanya memiliki integritas. "Untuk kategori problem solver, nama Gus Ipul tidak masuk. Namun, dia paling tinggi di kategori solidarity maker bersama Khofifah. Sementara untuk kategori political capital, nama Anas tidak masuk," tandasnya.
Diskusi ini juga mendapat tanggapan positif dari beberapa tokoh politik. Seperti Wakil Ketua PDIP Jawa Timur, Hari Putri Lestari. Menurutnya, partainya memiliki banyak tokoh, salah satunya Tri Rismaharini. "Tapi bukan tidak mungkin, PDIP juga mendukung kader dari luar. Bisa juga PDIP akan mendukung Bu Khofifah, atau impor kader dari Jakarta," ungkap Hari Putri Lestari.
Sementara, Sekertaris PPP, Didik mengatakan, partainya bukan tidak mungkin mendukung Bupati Anas maju di Pilgub Jawa Timur. Karena Anas juga dianggap layak memimpin berdasarkan track record kepemimpinannya di Bumi Blambangan.