Enaknya Oesman Sapta, jadi kader 2 bulan langsung mau pimpin Hanura
Penunjukan Oso sebagai calon kuat pengganti Wiranto diputuskan dalam rapat pleno DPP Partai Hanura yang dipimpin Wiranto. Rapat dihadiri seluruh kader dari tingkat DPP hingga DPD provinsi hingga DPC seluruh Indonesia. Oso dianggap sebagai sosok yang mampu memimpin Hanura.
Partai Hanura akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk memilih Ketua Umum yang baru di Kantor DPP Hanura, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12). Berhembus kabar kuat, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (Oso) akan dipilih secara aklamasi untuk menggantikan Wiranto di kursi ketua umum. Wiranto sebelumnya menjadi Ketua Umum Partai Hanura dan ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menko Polhukam. Di kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK, menteri tak boleh rangkap jabatan dan aktif di partai.
Oesman Sapta menjadi kader Partai Hanura terbilang baru dua bulan. Begitu masuk jadi kader, Wakil Ketua MPR ini langsung mendapat jabatan mentereng sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura.
"Sudah sejak dua bulan lalu. Ketua Dewan Penasihatnya kan Pak Subagyo AS. Saya kenal dia (Oesman) sudah lama, sejak saya masih jadi panglima TNI, jadi kawan saya terutama saat saya pimpin karate (Federasi Olahraga Karate Indonesia)," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (20/12).
Wiranto enggan mengomentari soal kabar pemilihan Oesman Sapta secara aklamasi. Namun demikian, Wiranto mengakui Oso, panggilan akrab Oesman Sapta, pantas menggantikannya sebagai orang nomor satu di Partai Hanura.
Secara terpisah, Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai Oso menjadi satu-satunya tokoh yang mampu menjadi suksesor dari Wiranto. Oso nampaknya menjadi satu-satunya calon yang dinilai paling mampu melanjutkan kepemimpinan Wiranto.
Menurut Dadang, Wiranto akan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Pertimbangannya agar platform dan marwah ideologi partai yang di bawah kepemimpinan Oso dapat terus berkesinambungan.
Hampir semua pengurus Hanura secara bulat mendukung Oesman Sapta sebagai Ketua Umum Partai Hanura. Penunjukan Oso sebagai calon kuat pengganti Wiranto diputuskan dalam rapat pleno DPP Partai Hanura yang dipimpin Wiranto. Rapat dihadiri seluruh kader dari tingkat DPP hingga DPD provinsi hingga DPC seluruh Indonesia.
"Ya betul (Oso calon aklamasi Ketum Partai Hanura)," kata Sekjen Partai Hanura Berliana Kartakusuma saat dihubungi, Selasa (20/12).
Pertimbangan kader dari tingkat DPP hingga DPC terkait penunjukan Oso sebagai orang nomor satu di tubuh partai Hanura karena eksistensi dan rekam jejak apiknya di pemerintahan juga level partai.
Selain itu, Oso diyakini tak akan mengganggu kerja pemerintahan Jokowi bila menjabat Ketua Umum Hanura. Hal ini diperkuat pernyataannya Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani.
"Saya kira tidak lah. Selama ini Pak Oesman sapta selalu dukung Pemerintah," kata Irma.
Irma meyakini Oso akan membantu pemerintah dalam membangun negara. Termasuk juga memberikan pengawasan dan mengkritisi kebijakan pemerintah demi kepentingan publik.
Sambutan positif Oso akan memimpin Hanura juga dilontarkan Anggota DPD I Gede Pasek Suardika. Menurutnya, beberapa anggota DPD kemungkinan bakal bergabung ke Hanura dan otomatis akan menambah jumlah kursi MPR.
"Sudah ada beberapa anggota DPD yang ngomong begitu ke saya. Karena pasti banyak anggota DPD juga bisa bergabung di situ. Sehingga anggota Hanura yang punya 16 kursi di DPR akan berlipat di MPR nya nanti karena tambahan dari DPD," kata Pasek.
Pasek tidak membantah dirinya juga tertarik untuk bergabung ke Hanura apabila Oso terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum.
Sedangkan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD AM Fatwa mengatakan, tidak masalah jika Wakil Ketua MPR dari perwakilan DPD Oesman Sapta Odang (Oso) rangkap jabatan sebagai pimpinan partai. Ia mengaku bangga jika Oso memimpin Hanura.
"Enggak masalah. Tidak ada aturan, saya masih fungsionaris juga di Partai Amanat Nasional, sebagai dewan kehormatan. Itu bukan soal," kata Fatwa.
Baca juga:
Wiranto: Oso sudah dua bulan jadi wakil ketua dewan penasihat Hanura
Jika Oso pimpin Hanura, anggota DPD diklaim bakal banyak yang gabung
Oso diyakini tak ganggu kerja Jokowi bila jabat ketum Hanura
BK DPD tak masalah Oso rangkap jabatan jadi Ketum Hanura
Bakal digantikan Oso di Hanura, Wiranto jabat ketua dewan pembina
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976