Fadli Zon: Paripurna pimpinan MPR mirip pertandingan sepakbola
"Seharusnya kawan-kawan di DPD itu diberi kebebasan memilih, misal dua dari tiga orang," ucap Fadli.
Sidang Paripurna MPR harus diskors lantaran belum ada titik temu antara Koalisi Merah Putih, Koalisi Indonesia Hebat dan kelompok DPD. Kubu Prabowo menginginkan agar ada dua calon yang diusung dari DPD.
Sementara, Koalisi Indonesia Hebat ingin agar paripurna terus dilanjutkan seperti yang telah disepakati. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon melihat kondisi pertarungan kursi pimpinan MPR ini layaknya sebuah pertandingan sepak bola yakni satu pemain tidak bisa berada di dua tim sekaligus.
Sementara DPD hanya menyiapkan satu nama untuk bisa masuk di dua paket yang disiapkan fraksi-fraksi DPR. Nama yang diusung DPD adalah Oesman Sapta, anggota DPD dari Kalimantan Barat.
"Sebenarnya kawan-kawan KMP melihat ini seperti pertandingan sepakbola. Boleh gak sih satu nama main di dua kesebelasan? Kan gak boleh, nanti dia main di Persib nanti dia main di Persija. Kalau dua-duanya berhadapan bagaimana?" kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10).
Anak buah Prabowo ini menjelaskan, fraksi-fraksi DPR setuju untuk memberi penundaan waktu kepada DPD dan memilih beberapa nama dari yang sudah dipilih sebelumnya.
"Seharusnya kawan-kawan di DPD itu diberi kebebasan memilih, misal dua dari tiga orang," ucap Fadli.