Fahri Hamzah: KPK berani jemput paksa Setnov, itu pasti perintah orang kuat
Fahri Hamzah: Berani jemput paksa Setnov, itu pasti perintah orang kuat. Fahri sebelumnya sempat mendapatkan informasi bahwa penetapan kembali Setya Novanto jadi tersangka atas perintah Istana. Lagi-lagi, Fahri tak mengungkap, siapa pembisik tersebut yang menuduh Presiden Jokowi dan wapres JK di balik kasus Novanto.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tak habis pikir dengan sikap KPK yang hendak memanggil paksa Ketua Umum Golkar Setya Novanto. Semalam (15/11), KPK mendatangi kediaman Novanto di Jalan Wijaya untuk didatangkan paksa. Tapi, Novanto tak ada di rumah, hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Fahri meyakini, ada perintah di luar KPK yang ingin Novanto segera ditahan. Namun, Fahri menolak menyebutkan siapa orang tersebut.
"Kalau ada yang berani jemput paksa Setya Novanto, itu pasti perintah datang dari orang kuat di negara ini, sehingga aparat kepolisian khususnya mau saja ikut-ikutan merusak lembaga negara," kata Fahri dalam pesan singkat, Kamis (16/5).
Fahri sebelumnya sempat mendapatkan informasi bahwa penetapan kembali Setya Novanto jadi tersangka atas perintah Istana. Lagi-lagi, Fahri tak mengungkap, siapa pembisik tersebut yang menuduh Presiden Jokowi dan wapres JK di balik kasus Novanto.
"Saya mendengar ada rumor tapi saya tidak percaya. Saya tidak percaya bahwa kita semua sudah gila," kata Fahri.
Politikus PKS ini juga menduga ada permainan politik yang tengah dimainkan oleh KPK. Dalam hal ini, yang menjadi target adalah Partai Golkar demi kepentingan Pemilu 2019.
"Keterlibatan KPK dalam gerakan politik mentarget Setya Novanto akan menghancurkan seluruh bangunan negara hukum kita. Presiden Jokowi harus bertanggungjawab apabila hal itu terjadi," tegas Fahri.
KPK sudah dua kali menetapkan tersangka Setya Novanto dalam kasus korupsi proyek e-KTP. KPK telah memanggil 11 kali Novanto, dalam pemanggilan itu hanya tiga kali yang dipenuhi oleh mantan Bendum Golkar tersebut.
Baca juga:
Agus Gumiwang: Kasus Setya Novanto tak ada kaitan dengan Partai Golkar
Setnov menghilang, pengacara sebut ada tugas negara
Aburizal Bakrie soal Setnov: Serahkan pada hukum saja
Dari rumah Setya Novanto, Sekjen Golkar temui Kapolri di Mabes Polri
Kembali jadi tersangka, Setya Novanto ajukan praperadilan lagi ke PN Jaksel
Tak tahu Setnov dimana, Sekjen Golkar ungkap kronologi pertemuan terakhir
Cerita Setnov dijemput tamu sebelum penyidik KPK datang
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.