Fahri Hamzah Kritik KPU Beri Pertanyaan Debat Pilpres: Inikan Bukan Cerdas Cermat!
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pasangan capres dan cawapres akan diberikan daftar pertanyaan sebelum pelaksanaan debat pertama Pilpres 2019. Kedua pasangan capres dan cawapres menerima daftar pertanyaan seminggu sebelum debat.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pasangan capres dan cawapres akan diberikan daftar pertanyaan sebelum pelaksanaan debat pertama Pilpres 2019. Kedua pasangan capres dan cawapres menerima daftar pertanyaan seminggu sebelum debat.
Langkah KPU itu disayangkan oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Menurut Fahri, jika pasangan capres dan cawapres diberikan daftar pertanyaan, debat capres cawapres akan tampak seperti lomba cerdas cermat.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
"Jadi itu pertama, saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh KPU," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/1).
"Ini kan bukan cerdas cermat. ini kan harus ada riset akademik di bawah dokumen-dokumen yang akan kemudian jadi bahan perbincangan yang dibawa ke hadapan kandidat," sambungnya.
Fahri menuturkan, seharusnya capres cawapres sudah paham di luar kepala tentang permasalahan di Indonesia. Dengan memberikan daftar pertanyaan, KPU membuat kandidat hanya menghapal apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah negeri ini.
"Itu yang harus dijelaskan di luar kepala. Kalau itu enggak ada terus dia siapa? Ini kan bukan orang mau lulus ujian perguruan tinggi atau mau bekerja di perusahaan. Tapi kan orang yang akan memimpin sebuah negara besar," ungkapnya.
Dia menilai, saat ini KPU seperti gagal paham dengan memberikan daftar pertanyaan debat kepada paslon. Fahri juga mencurigai adanya upaya KPU untuk menyederhanakan proses debat.
"Jadi menurut saya KPU agak misleading dan layak orang curigai dia seperti diformat untuk menyederhanakan pertarungan atau kompetisi ini," ucapnya.
Baca juga:
Ma'ruf Amin: Pak Jokowi dan Saya Siap Hadapi Debat Pilpres 2019
KPU Bakal Beri Daftar Pertanyaan, Sandiaga Harap Debat Capres Tak Jadi Cerdas Cermat
Waketum Gerindra: Kelihatan Kubunya Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin Takut Debat
Sandi Kecewa KPU Tak Fasilitasi Penyampaian Visi-Misi Sebelum Debat Pilpres
Sandiaga Terima Keputusan KPU Coret BW sebagai Panelis Debat Capres 2019