Fahri Hamzah ogah dukung Jokowi nyapres karena arah bangsa rusak di zamannya
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak akan mendukung Joko Widodo (Jokowi) maju kembali di Pilpres 2019-2024. Alasannya, Jokowi belum menuntaskan masalah bangsa yang masih mangkrak.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak akan mendukung Joko Widodo (Jokowi) maju kembali di Pilpres 2019-2024. Alasannya, Jokowi belum menuntaskan masalah bangsa yang masih mangkrak.
"Saya enggak, saya enggak akan merapat ke Jokowi karena saya menganggap Jokowi ada masalah yang belum selesai," tegas Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7).
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Fahri menyatakan arah bangsa menjadi rusak saat Jokowi memimpin. Karena itu, Fahri tidak setuju bila Jokowi menjabat kembali jadi orang nomor satu di Indonesia.
"Tapi yang jelas menurut saya arah bangsa kita ini agak rusak di zaman pak Jokowi, arahnya yang rusak. Arah ideologinya, arah politiknya, arah ekonominya, arah budayanya, itu semua agak rusak gitu loh jadi postur dari arah bangsa kita menurut saya terjadi pembelokan ya yang karena itu menurut saya susah memaafkan pak Jokowi ini," tuturnya.
Jika tidak ada kandidat capres lain selain Jokowi, Fahri bakal golput.
"Itu posisi saya makanya karena itu saya enggak akan mendukung pak Jokowi, ya kalau terpaksa enggak ada yang dipilih ya enggak apa-apa saya sendiri aja," tandasnya.
Baca juga:
Pertemuan Mega dan Airlangga singgung soal Cawapres Jokowi
Ditanya namanya masuk cawapres Jokowi, Sri Mulyani malah bicara lift lama terbuka
Wacana Prabowo dan AHY menguat jelang pertemuan Demokrat-Gerindra
Haris Azhar ajak masyarakat golput kalau latarbelakang capres tak bisa dipercaya
Struktural dan kultural NU akan deklarasi dukung Mahfud MD jadi cawapres
Jelang pertemuan SBY-Prabowo, Demokrat beri beberapa syarat koalisi