Fahri: Jokowi jangan menganggap dia enggak punya musuh politik
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut berkomentar soal pernyataan Presiden Joko Widodo soal ada pihak yang menggulirkan isu penurunan daya beli masyarakat. Fahri menilai Jokowi salah jika beranggapan tidak memiliki musuh politik yang ingin berkuasa.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut berkomentar soal pernyataan Presiden Joko Widodo soal ada pihak yang menggulirkan isu penurunan daya beli masyarakat. Fahri menilai Jokowi salah jika beranggapan tidak memiliki musuh politik yang ingin berkuasa.
"Ya Pak Jokowi jangan menganggap dia enggak punya musuh politik. Salah juga dia menganggap orang tidak ingin berkuasa setelah dia, salah juga," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/10).
Meski memiliki musuh politik, kata Fahri, Jokowi tak perlu khawatir untuk digulingkan dari kekuasaan. Fahri menjamin Jokowi akan bertahan hingga 2019 jika tidak melanggar aturan.
"Yang jelas kita jaga enggak akan ada yang menjatuhkan Pak Jokowi dalam periode dia berkuasa. Kalau enggak melanggar hukum dan pasal-pasal yang membuat dia dijatuhkan. Insya Allah dia akan bertahan sampai 2019," tegasnya.
Fahri mengingatkan setelah 2019 akan banyak pihak yang berminat mengisi posisi Jokowi sebagai kepala negara.
"Tapi kalau dia berpikir bahwa setelah 2019 enggak akan ada orang yang berminat dengan kursinya itu salah juga. Pasti orang ada minat dan semua orang," tukasnya.
Saat menghadiri penutupan Rakornas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/10), Presiden Joko Widodo menyayangkan isu yang beredar di media masa mengenai menurunnya daya beli masyarakat. Padahal, saat ini sedang terjadi perubahan gaya belanja masyarakat.
"Contoh, isu mengenai daya beli. Pak daya beli sekarang menurun, anjlok. Saya berikan angka. Coba saya ambil dari shifting dari offline ke online. Banyak orang yang ke situ," kata Jokowi.
Jokowi mengomentari adanya beberapa gerai toko yang terpaksa tutup. "Kalau ada toko tutup ya karena ini. Salahnya enggak ikuti zaman," ujarnya.
Jokowi mengungkapkan, berkat maraknya bisnis online, jasa pengiriman ikut kena imbasnya. Jasa kurir naik 130 persen di akhir september ini.
"Angka ini didapat dari mana? Ya kita cek JNE, cek kantor pos. Saya kan juga orang lapangan. Isunya hanya daya beli turun. Saya lihatin siapa yang ngomong, politik? oh enggak apa-apa. Kalau pengusaha murni saya ajak ngomong. Kalau orang politik kan emang tugasnya itu, membuat isu-isu untuk 2019. Sudah kita blak-blakan saja," lanjutnya.