Fahri minta Jokowi hati-hati terbitkan Perppu calon tunggal pilkada
Pimpinan DPR besok akan menggelar rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor.
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta agar Presiden Jokowi menelaah pendapat dari banyak pihak dahulu sebelum terbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti undang-undang (Perppu). DPR rencananya besok akan merundingkan jalan keluar bagi calon tunggal dalam Pilkada 2015. Pertemuan tersebut akan dilaksanakan di Istana Bogor.
"Sebaiknya itu presiden memikirkan agak dalam lah akibatnya apa. Kami mencoba akan memberitahu presiden apa yang bisa membuat kita mengambil keputusan yang tuntas dalam pertemuan di Istana Bogor," kata Fahri di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/8).
Di sisi lain Fahri berharap kali ini Presiden Jokowi mendengarkan pendapat DPR. Sebab jika tidak akan terjadi permasalahan lain. Misalnya saja terkait Perppu yang dikeluarkan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap Undang-undang Pilkada. Maksudnya untuk mempercepat penyelesaian. Akan tetapi dampaknya justru melahirkan banyak celah bagi sistem Pilkada serentak 2015.
"Presiden (SBY) mementahkan langsung, padahal harusnya dipikirkan dengan matang. Di situ lahir ketidaksempurnaan, itu yang ditambal hingga hari ini," keluhnya.
Oleh karenanya Fahri berharap saran dari DPR bisa didengar dan ditelaah secara mendalam. "Saya minta presiden hati-hati terkait tambalan baru ini. Kalau ada perbaikan kita minta presiden tidak sepihak dan mementingkan konsultasi," tutupnya.