Fahri: Prabowo hatinya bersih, orang yang memaki dia saja diterima lagi
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah berpendapat, PKS di bawah kepemimpinan Sohibul Iman tak perlu mendesak Gerindra untuk mengusung figur cawapres pendamping Prabowo Subianto dari PKS sebagai syarat koalisi.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah berpendapat, PKS di bawah kepemimpinan Sohibul Iman tak perlu mendesak Gerindra untuk mengusung figur cawapres pendamping Prabowo Subianto dari PKS sebagai syarat koalisi.
"Nah itu enggak bagus. Kalau ngobrol sama pak Prabowo, ngobrol di belakang aja, jangan mengancam, Pak Prabowo kan juga tahu apa yang harus dilakukan dan perlu diajak ngomong dan kita yakinkan," kata Fahri di restoran ayam goreng Suharti, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/4).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Menurut politikus yang dipecat PKS ini, cara seperti itu tidak baik. Prabowo menurut Fahri, merupakan sosok yang berbesar hati. Oleh karenanya, PKS tak perlu bicara macam-macam di media massa terkait syarat cawapres.
"Kurang bagus lah ya, kami dulu punya pengalaman kerjasama dengan Pak Prabowo yang cukup padat ya. Kita tahu lah pak Prabowo itu orangnya hatinya bersih, jangankan orang yang bersama dia, orang yang kadang-kadang memaki dan memusuhi dia saja diterima lagi," tutur Fahri.
"Makanya jangan diancam dari luar. Makanya mending ngomong tertutup aja, hati ke hati, jangan mengancam pakai media. Itu membuat pak Prabowo jadi salah tingkah," tambahnya.
PKS sendiri menawarkan 9 nama Capres dan Cawapres. Di antaranya ada nama mantan Presiden PKS Anis Matta. Fahri menjagokan Anis Matta untuk maju sebagai cawapres Prabowo.
"Sembilan nama belum mengerucut ke satu nama, kalau saya tim suksesnya Anis Matta dan tim suksesnya PKS juga, karena saya kan gak punya partai. Tapi saya mendukung PKS supaya menang 2019," ucapnya.
Wakil ketua DPR ini menilai, sosok Anis Matta punya kapasitas untuk menggerakan kader. Maka dari itu dia berharap struktur jajaran petinggi PKS berpolitik dan bersaing secara profesional.
Berita lengkap Prabowo Subianto bisa diakses di Liputan6.com
"Tapi struktur jangan punya hidden agenda, apalagi ngancem ngancem Pak Prabowo kaya gitu kan. Itu gak bagus itu," imbuh Fahri.
Baca juga:
Gerindra ragukan sumber media asing yang sebut Prabowo minta jatah menteri
Wacana duet Jokowi-Prabowo, PDIP terus komunikasi dengan Gerindra
Gebrakan GOJO dukung Jokowi
Gerindra sebut ada partai 'hijau' di kubu Jokowi akan merapat ke Prabowo
PDIP sebut isu Prabowo tidak jadi capres merupakan harapan PKS
Prabowo dikabarkan minta jatah tujuh menteri, Fadli Zon tegaskan 'Itu bohong'
Hidayat Nur Wahid khawatir kebocoran data Facebook pengaruhi hasil Pilpres