Fahri sebut bisa saja Fraksi TNI kembali ke MPR
Fahri sebut bisa saja Fraksi TNI kembali ke MPR. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berharap, suatu saat nanti TNI punya hak berpolitik. Namun, Gatot menyebut, harapannya itu tidak untuk diwujudkan dalam waktu dekat
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menginginkan hak politik bagi anggota TNI. Dengan begitu, nantinya anggota TNI memiliki kesamaan dengan warga sipil dan bisa mengekspresikan pandangan politiknya.
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengatakan, tak menutup kemungkinan TNI kembali mendapatkan hak politik. Dia menilai ketetapan MPR yang mengatur TNI tidak mempunyai hak dipilih atau memilih dalam politik bisa saja diamandemen. Nantinya, kata dia, Fraksi TNI bisa saja kembali masuk ke MPR.
"Saya sendiri masih percaya dan punya opsi bahwa tentara di MPR masih dimungkinkan. Kalau DPR harus dibahas lagi. Karena kalau di DPR nanti partisan," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/10).
Meski demikian, Fahri menilai ada baiknya TNI tak terlibat dalam politik praktis. Sebab, dia menilai TNI bertugas memberikan mempertahankan negara dan bukan ikut terlibat dalam politik praktis.
"TNI menurut saya masuk ke dalam fungsi simbolik. Bukan politik praktis. Nggak bisa orang pegang senjata terus politik praktis. Beda dengan kita nanti. Kita hanya bisa ngomong, mereka senjatanya yang ngomong. Saya setuju kalau politik simbolis," ujarnya.
Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berharap, suatu saat nanti TNI punya hak berpolitik. Namun, Gatot menyebut, harapannya itu tidak untuk diwujudkan dalam waktu dekat.
"Dikatakan harapan boleh, tapi yang jelas sekarang saya sebagai Panglima, TNI belum siap. Entah lima atau 10 tahun lagi, yang akan datang," kata Gatot.
Baca juga:
Besok, Jokowi lihat latihan TNI AU di Natuna
Panglima ingin TNI punya hak politik, DPR tegaskan tap MPR melarang
Peringati HUT ke-71, TNI gelar parade di Kota Purwakarta
TNI ulang tahun, jurnalis Medan demo tutup mulut
Jadi bacagub DKI, Agus Yudhoyono minta TNI tetap netral
Panglima TNI kaji keterlibatan prajurit di Padepokan Dimas Kanjeng
Panglima TNI minta DPR perjelas definisi terorisme di UU
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Apa saja yang diterima PNS Depok selain THR? Selain menerima THR, ASN juga mendapatkan THR Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sebesar 100 persen dari TPP yang di dapat pada bulan Maret. “Sementara bagi non ASN atau Pelaksana Kegiatan Tidak Tetap (PKTT) mendapatkan satu bulan penghasilan untuk THR di masing-masing perangkat daerah,” pungkasnya.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.