Fahri soal desakan mundur jadi pimpinan: Ada yang gatal ganggu saya
"Ada orang mulai agak gatal-gatal ingin ganggu saya, padahal tidak ada pintunya," ujar Fahri.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku terganggu dengan beredarnya kabar internal Partai Keadilan Sejahtera memaksa dirinya untuk mundur dari jabatan pimpinan DPR. Ia malah menuding hal itu upaya mengganggu dirinya.
"Jadi seolah-olah memang ada orang mulai agak gatal-gatal ingin ganggu saya, padahal tidak ada pintunya," ujar Fahri di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1).
Sebelumnya, para elite PKS seperti Ketua DPP PKS Al Muzammin Yusuf, Wakil Sekjen DPP Mardani Alisera, dan Presiden PKS sendiri, Sohibul Iman menyebut akan membentuk Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) DPP PKS untuk mengevaluasi kinerja Fahri Hamzah selaku pimpinan DPR.
Menanggapi hal tersebut, dia menyebut BPDO tidak berhak mengevaluasi, memutuskan atau bahkan memaksa dirinya untuk mundur dari tampu tertinggi DPR itu.
"Di PKS itu tidak ada lembaga yang disebut-sebut belakangan ini oleh beberapa orang itu mengevaluasi, yaitu BPDO. Dalam AD/ART PKS tidak ada tugas daripada BPDO untuk mengevaluasi," jelasnya
"BPDO hanya bertugas menerima laporan apabila ada kader yang dilaporkan masyarakat terkait tindakannya sebagai kader. Sehingga evaluasi tidak ada, tetapi kalau proses etik di dalam itu biasa," lanjutnya.
Dia mencurigai ada pihak yang secara sengaja menginginkan dirinya mundur dari jabatan pimpinan DPR itu. Sehingga, dia mengaku menyayangkan sikap dari pihak tersebut, karena kejadian seperti ini bukan tradisi dari partainya.
"Kedua, patut disayangkan kalau ada pejabat PKS yang mengatakan ada evaluasi, padahal tidak ada. Sayang sekali. Dalam tradisi PKS tidak ada begini-begini diomongkan ke luar. Ada perebutan kursi, ini agak tabu di PKS," tandas geram.
Lebih lanjut, Sekretaris harian Koalisi Merah Putih (KMP) ini heran dan mengaku tidak mengetahui motif pasti dari desakan tersebut.
"Kan ngomong-ngomong kayak gitu mengganggu. Kursi anggota di DPR kan ada 40 orang, kenapa iseng sama kursi saya? Kursi kan banyak, bawa dari rumah juga bisa. Banyak orang yang belum dewasa," pungkasnya.