Fahri soal Video Agum Gumelar: Ini Jurus Terakhir, Kasihan Prabowo Difitnah
Fahri soal Video Agum Gumelar: Ini Jurus Terakhir, Kasian Prabowo Difitnah. Dia juga menilai video ini dikeluarkan Agum yang notabene adalah pendukung capres-cawapres petahana Jokowi-Ma'ruf karena sudah kepepet. Sehingga mulailah video itu dikeluarkan.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari video Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Agum Gumelar yang mengungkap kembali kasus penculikan aktivis 1998. Menurut dia, video itu adalah jurus terakhir yang bisa dikeluarkan untuk menyudutkan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Saya lihat ini jurus terakhir saja sudah enggak punya jurus lagi orang begitu, saya juara nasional silat, saya tahu dah kalau orang sudah enggak punya jurus ya gigit, akhirnya dia gigit," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Dia juga menilai video ini dikeluarkan Agum yang notabene adalah pendukung capres-cawapres petahana Jokowi-Ma'ruf karena sudah kepepet. Sehingga mulailah video itu dikeluarkan.
"Kepepet, jadi begini ya kasihannya Pak Prabowo itu kasihannya ya difitnah. Di zaman Habibie mereka berkuasa, segala macam pejabat ada di mereka, kelompok-kelompok yang sekarang juga masih berkuasa," ungkapnya.
Fahri menambahkan, Prabowo juga tak perlu lagi memberikan penjelasan soal pelanggaran HAM masa lalu yang dituduhkan padanya. Dia pun menyarankan Prabowo melakukan rekonsiliasi untuk mengatasi masalah jika sudah terpilih sebagai presiden.
"Semua yang berasal dari masa lalu harus diselesaikan dalam satu mekanisme rekonsiliasi. Hingga seluruh beban masa laku bangsa kita cukup dan selesai," ucapnya.
Sebelumnya, jagat media sosial diramaikan dengan pernyataan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jokowi-JK, Agum Gumelar soal penculikan aktivis pada 1998 lalu. Agum mengaku tahu dimana para aktivis itu dikubur usai dibunuh.
Agum awalnya menjelaskan mengenai struktur anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang menyidangkan kasus penculikan. DKP diisi oleh perwira TNI bintang tiga. Termasuk di dalamnya Agum Gumelar dan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
"Berjalanlah DKP, bekerjalah DKP, sebulan lebih memeriksa yang namanya Prabowo Subianto, periksa. Dari hasil pemeriksaan mendalam, ternyata didapat fakta bukti yang nyata bahwa dia melakukan pelanggaran HAM yang berat," jelas Agum dalam video itu.
Agum yang juga mantan Danjen Kopassus itu melakukan pendekatan dengan mantan anak buahnya yang berdinas di Kopassus. Dari situ terungkap, dimana para aktivis itu dibunuh.
"Tim Mawar yang melakukan penculikan itu, bekas anak buah saya semua dong. Saya juga pendekatan dari hati ke hati kepada mereka, di luar kerja DKP. Karena mereka bekas anak buah saya dong. Di sini lah saya tahu bagaimana matinya orang-orang itu, di mana dibuangnya, saya tahu betul," ujar dia.
(mdk/eko)