Fraksi PKS Bakal Tindaklanjuti Hasil Pertemuan Sohibul dan Airlangga di DPR
Fraksi PKS telah lebih dulu datang menyambangi Fraksi Partai Golkar. Hingga saat ini, PKS terus menjalin komunikasi intensif karena banyak isu parlemen menyangkut agenda pembahasan RUU, pengawasan dan anggaran negara.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Selasa (25/2). Pertemuan itu membahas berbagai hal, seperti Omnibus Law Cipta Kerja dan Perpajakan sampai kerja sama di Pilkada 2020.
Fraksi PKS siap menindaklanjuti hasil pertemuan dengan elite Golkar di DPR. Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan pihaknya ingin membangun kerja sama lebih erat terkait isu politik baik lokal, nasional hingga di parlemen dengan Golkar.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
"Partai Golkar ini partai besar, partai senior di republik ini. Kami menaruh hormat dan dengan kerendahan hati banyak belajar dari Partai Golkar. Bentuk konkretnya kami ingin membangun kerja sama yang lebih erat dalam isu-isu politik dan kebangsaan baik di pentas politik nasional maupun lokal (pilkada), juga dalam isu-isu kebijakan di DPR," kata Jazuli dalam siaran persnya, Rabu (26/2).
Menurutnya, Fraksi PKS telah lebih dulu datang menyambangi Fraksi Partai Golkar. Hingga saat ini, kata dia, pihaknya terus menjalin komunikasi intensif karena banyak isu parlemen menyangkut agenda pembahasan RUU, pengawasan dan anggaran negara.
"Dengan pertemuan antara Presiden PKS dan Ketua Umum Partai Golkar malam ini semakin mengokohkan jalinan silaturahim, komunikasi dan kerja sama yang telah terjalin sangat baik di DPR. Tinggal sejumlah kesepakatan antara dua pimpinan partai kami operasionalisasikan secara lebih detail di parlemen," jelas Jazuli.
Anggota Komisi I DPR ini mencontohkan agenda-agenda parlemen yang perlu komunikasi intensif antara lain pembahasan Omnibus Law dan prioritas prolegnas 2020 lainnya. Yang tak kalah penting tentang pembelaan bersama atas kepentingan rakyat kecil.
"Presiden PKS Sohibul Iman berharap bisa menjadi instrumen untuk mendorong transformasi struktural Indonesia. Karena itu, dia berharap agar subtansinya tetap menjaga tiga koridor, yaitu koridor konstitusi, koridor keadilan bagi semua pihak dan koridor prinsip-prinsip otonomi daerah," terang Jazuli.
Dalam pertemuan tadi malam, Sohibul ditemani Sekjen Mustafa Kamal, Ketua DPP PKS Almuzamil Yusuf, Chairul Anwar dan Hermanto serta Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Ecky Awal Muharram dan Adang Darajatun.
Sementara, elite Golkar yang hadir di antaranya, Sekjen Lodewijk F Paulus, Waketum Azis Syamsudin, Waketum Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua DPP Meutya Hafid, sampai Ketua DPP Erwin Aksa.
(mdk/ray)