FX Rudy Sebut Kader Daftar ke PDIP Jateng Mau Ikut Pilkada Tak Tahu Aturan
Sejumlah kader PDIP Kota Solo menyatakan keinginannya untuk ikut bertarung dalam Pilkada 2020. Selain putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka juga ada nama anggota DPRD Ginda Ferachtriawan serta mantan anggota DPRD Purwono.
Sejumlah kader PDIP Kota Solo menyatakan keinginannya untuk ikut bertarung dalam Pilkada 2020. Selain putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka juga ada nama anggota DPRD Ginda Ferachtriawan serta mantan anggota DPRD Purwono.
Ketua DPC PDIP Surakarta FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menilai, kader tersebut tidak mengerti aturan. Wali Kota Solo itu menilai, ketiganya tidak memahami Peraturan PDIP nomor 24 tahun 2017. Kendati demikian, ia mempersilakan siapapun kader partainya yang ingin mendaftar langsung lewat DPD PDIP Jateng.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
"Silakan saja mendaftar, itu artinya mereka tidak paham PP 24 tahun 2017. Baru kali ini ada pendaftaran," ujar Rudy Senin (9/12).
Rudy menerangkan, dalam PP 24 tahun 2017 Pasal 10, DPC yang memperoleh suara minimal 25 persen dalam Pemilu, diberikan hak melakukan penjaringan tertutup, tanpa harus membuka pendaftaran bakal calon.
Apa yang dilakukan ketiga kadernya itu, kata Rudy, merupakan keinginan pribadi. Majunya mereka diduga karena nama mereka tidak terpilih dalam penjaringan internal PDIP.
"Mereka seharusnya tahu proses penjaringan sudah rampung, makanya daftarnya ke DPD. Mereka ingin jadi wakil walikota tapi malu. Apalagi saat penjaringan nama mereka tidak ada," katanya.
Kendati demikian, Rudy menyebut, tidak akan memberikan sanksi apapun atas tindakan mereka. Apalagi instruksi pendaftaran yang dikeluarkan DPP PDIP sah. Sanksi baru akan diberlakukan jika mereka mendaftar melalui partai lain.
"Biarkan dulu, kita lihat dulu," pungkas Rudy.
Diketahui sebelumnya, sejumlah kader PDIP di wilayah Solo Raya mengambil formulir pendaftaran untuk Pilkada serentak 2020. Mereka ada yang mendaftar sebagai bakal calon bupati/wakil bupati maupun wali kota atau wakil wali kota.
Para pengurus partai maupun kader partai berlambang kepala banteng moncong putih itu terpaksa mendaftarkan diri ke DPD PDIP Jawa Tengah. Sebab, pendaftaran di tingkat DPC asal sudah ditutup. Ironisnya mereka tak mengerti jika ada pendaftaran atau atau tak diberi kesempatan oleh panitia penjaringan.
"Sebagai ketua PAC (Pimpinan Anak Cabang) Mojolaban saya tidak diberitahu kalau ada penjaringan bakal calon bupati. Saya kecewa, seharusnya kalau ada penjaringan kan lewat Ranting dan PAC," ujar Purwadi yang juga menjabat Wakil Bupati Sukoharjo, saat ditemui di rumah dinas, Minggu (8/12) malam.
Purwadi mengatakan, ia datang mengambil formulir pendaftaran di Kantor DPD PDIP Jateng, Jalan Brigjen Katamso No. 24, Semarang. Selain dirinya ada 5 kader lainnya yang ikut mengambil formulir. Keempat orang tersebut mendaftar sebagai calon wakil bupati, yakni A.A Bambang Haryanto, Indra Surya, Puguh Suharto dan Sarmedi. Sedangkan seorang kader lainnya adalah pengacara kondang Henry Indraguna mendaftar sebagai calon bupati.
"Awalnya kami hanya berlima, Pandawa Lima, namun di tengah perjalanan Pak Sarmedi juga ingin mendaftar sebagai Calon Wakil Bupati dan akhirnya kami berenam bersama-sama. Setelah kita terus berkoordinasi berenam, maka kita berangkat bersama-sama untuk mengambil formulir dan mengembalikan juga bersama. Kami berkomitmen siapapun yang mendapat rekomendasi akan didukung penuh," katanya.
DPC PDIP Sukoharjo telah menetapkan satu pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yakni Etik Suryani dan Agus Santosa untuk diusung pada Pilkada 2020. Etik merupakan istri Bupati Sukoharjo saat ini, Wardoyo Wijaya yang juga merangkap menjadi Ketua DPC PDIP setempat. Sedangkan pasangannya, Agus Santoso saat ini masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah Pemkab Sukoharjo.
Nama pasangan itu sudah diusulkan ke DPP PDIP dan tinggal menunggu rekomendasi dari ketua umum parpol. Ketua DPC PDIP Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengatakan nama pasangan Etik-Agus sudah diserahkan ke DPP PDIP melalui DPD PDIP Jawa Tengah.
(mdk/rnd)