Ganjar Ungkap Alasannya Masuk ke Politik: Demo Ternyata Tidak Mengubah Apapun
Ganjar menyampaikan, dirinya melakukan aktivitas politik sejak duduk di bangku kuliah. Masih berstatus mahasiswa, Ganjar mengaku gemar mengikuti aksi unjuk rasa. Namun, unjuk rasa tidak akan mengubah keadaan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membeberkan alasan terjun ke partai politik. Menurutnya, jalur politik menjadi salah satu cara mengubah Indonesia menjadi lebih baik.
"Saya mulai membangun kesadaran apa sih yang bisa kita lakukan agar kita bisa ikut menentukan ternyata sistem politik itu sudah ada maka ada sistem kepartaian. Tidak ada sistem politik yang paling sempurna tapi demokrasi kemudian menjadi pilihan yang sekarang ada dan diikuti. Maka pada saat itu saya sampaikan saya harus ikut partai," katanya melalui zoom meeting di acara YVM, Sabtu (26/11).
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa tugas penting yang diberikan PDIP kepada Ganjar Pranowo? “Tetap bersama rakyat,” tulis Ganjar di samping tanda tangan yang ia bubuhkan. “Kalau saya diminta atau tidak diminta, kalau kader ya harus siap,” tegasnya Ganjar saat diwawancara di gedung BCIS."Dulu dari dulu juga saya sering keliling ikut kampanye di banyak Pilkada gitu ya. Itu sudah melekat dalam diri, kalau kader ya harus begitu,” tambahnya.
-
Siapa yang disebut sebagai pilihan realistis bagi PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. “Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,” kata Indaru dikutip dari ANTARA.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
Dia menyampaikan, dirinya melakukan aktivitas politik sejak duduk di bangku kuliah. Masih berstatus mahasiswa, Ganjar mengaku gemar mengikuti aksi unjuk rasa. Namun, unjuk rasa tidak akan mengubah keadaan.
“Dulu waktu saya mahasiswa ikut demo, ikut marah-marah, baperan, maki-maki itu tiap hari. Kalau demo saya seneng banget tapi ternyata kita tidak mengubah apapun. Apapun tidak kita ubah saat itu," ujarnya.
Ganjar menilai, aksi demo yang dilakukannya sia-sia. Kemudian, dia memutar otak agar suaranya ikut didengar para pengambil kebijakan saat itu.
Akhirnya, Ganjar memilih untuk bergabung ke partai politik. Meski keputusan tersebut sempat dihujat oleh rekan-rekannya, tapi dia berusaha menyakinkan mereka.
"Ketika kemudian kawan-kawan tidak mau ikut partai dan kemudian mengatakan 'aah partai busuk'. Iya kalau berani masuk, kan busuk tuh yoo kita perbaiki, kamu berani ambil resiko enggak? Kalau kamu bukan seorang lead speaker, menurut saya kamu akan menjadi pengumpat saja, kamu akan menjadi orang ngamukan, baperan kalau kemudian jadi netizen ya netizen yang marah," terangnya.
Ganjar kemudian bertemu dengan tokoh-tokoh yang dikaguminya pada zaman itu dan bertukar pikiran. Kala itu dia tak terlalu memahami betul dunia politik, namun semua butuh proses. Untungnya, banyak tokoh-tokoh yang mau membimbingnya.
"Saat itu saya bisa ngobrol Suryadi, bu Ros. Itu awal-awal saya berdiskusi dengan mereka dan saya culun saya enggak ngerti, saya agak bego. Pokoknya enggak ngerti apa-apa tapi learning by doing maka kemudian diajari. Itulah proses politik," jelasnya.
Ganjar mengatakan, ia mulai berani bersuara. Dia mengusulkan untuk memanggil anak-anak muda untuk menyampaikan idenya dan ikut berdebat. Saat itu lah politikus PDIP ini semakin semangat untuk mengubah keadaan.
"Ada ada badai topan ada tekanan itulah kemudian politik menjadi seni dan tempahan-tempahan. Itulah mungkin sampai saya duduk di sini," ungkapnya.
"Dari situ menjadi paham dan kemudian bagaimana kita memfasilitasi," tandas Ganjar.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/fik)