Gerindra bakal halangi Demokrat merapat ke koalisi Jokowi
Gerindra bakal halangi Demokrat merapat ke koalisi Jokowi. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya akan mencoba menjegal bergabungnya Demokrat ke koalisi pendukung Joko Widodo. Partai Gerindra akan melakukan penjajakan dengan Demokrat.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya akan mencoba menjegal bergabungnya Demokrat ke koalisi pendukung Joko Widodo. Partai Gerindra akan melakukan penjajakan dengan Demokrat.
"Saya kira semuanya pasti dong. Kan Demokrat juga belum mengambil keputusan. Baru memberikan sinyal. Kalau dilihat masih sangat awal. Kita lihat nanti dalam pembicaraan selanjutnya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/3).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Fadli menuturkan, dengan komunikasi tersebut akan terlihat kesamaan visi misi dan platform Gerindra dan Demokrat untuk membangun koalisi.
"Dari komunikasi itu nanti akan tahu di mana letak kepentingannya masing-masing. Melalui komunikasi itu nanti kita juga akan tahu apakah punya platform yang sama, visi misi yang sama atau berbeda," terangnya.
Gerindra, kata Fadli, akan mencari mitra koalisi yang mempunyai pandangan yang sama bahwa kondisi ekonomi di era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla menyulitkan rakyat.
"Saya kira persamaan platform visi misi ke depan untuk melakukan suatu perubahan ini yang sangat penting. Kalau misalnya parpol tersebut tidak ingin ada perubahan, menganggap keadaan sekarang ini sudah keadaan yang terbaik, ya mungkin itu sulit untuk kita berkoalisi," tandasnya.
Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, sangat mungkin Demokrat berjuang dengan Jokowi. Kata dia, Demokrat akan turut andil dalam pembangunan.
"Sangat bisa partai Demokrat berjuang bersama Bapak (Jokowi)," ungkapnya.
"Tentu bapak sangat memahami sebagaimana pengalaman saya dalam Pilpres 2014 dan 2009 perjuangan bersama apapun namanya apakah koalisi atau aliansi akan berhasil dan menang jika rangka kebersamaannya tepat," lanjutnya.
Presiden keenam ini juga mengungkapkan bahwa dalam hal pemilihan koalisi yang terpenting adalah masalah hati. Serta harus saling menghormati satu sama lain.
Sejauh ini, Jokowi didukung sekitar 5 partai diantaranya, PDIP, Golkar, PPP, NasDem dan Hanura.
Baca juga:
Fadli Zon yakin poros ketiga sulit terbentuk dan lemah
PKS lihat Demokrat punya tiga peluang di Pilpres 2019
Ketum PAN nilai perlu keajaiban bentuk poros ketiga di Pilpres 2019
Jokowi: Jangan sampai karena beda pilihan, kita jadi tidak rukun
Saat Prabowo ragu nyapres di Pilpres 2019
AHY ingatkan pemerintah dampak ekonomi berbasis online
Jejak politik trah Cendana