Gerindra deklarasi Prabowo capres, NasDem ajak bertarung tanpa isu SARA
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate meyakini, pertarungan Pilpres 2019 hanya akan menyuguhkan duel antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto seperti 2014 lalu. Namun, dia mengingatkan agar pertarungan tak melakukan eksploitasi terhadap politik identitas alias SARA.
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate meyakini, pertarungan Pilpres 2019 hanya akan menyuguhkan duel antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto seperti 2014 lalu. Namun, dia mengingatkan agar pertarungan tak melakukan eksploitasi terhadap politik identitas alias SARA.
"Kami berharap Pilpres 2019 nanti itu juga menjadi suatu kontestasi demokrasi lebih berbobot, tinggi kualitasnya dengan lebih mengedepankan gagasan, program, konsep pembangunan sebagaimana kebutuhan Indonesia di 2019," kata Johnny saat dihubungi merdeka.com, Kamis (12/4).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
Pada rakornas Partai Gerindra, Prabowo diberikan mandat untuk maju sebagai calon presiden. Prabowo diberikan hak penuh memilih calon wakil presiden dan mencari rekan koalisi.
Johnny mendorong agar koalisi Prabowo segera menawarkan konsep kerja lima tahun jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Dengan demikian, pertarungan nantinya akan terjadi mengenai gagasan tersebut, bukan hal lain.
"Kalau sekarang ini yang ada semua menilai program Pak Jokowi baik kelebihan dan kekurangan. Itu baik-baik saja untuk melengkapi supaya program jadi lebih sempurna. Tapi belum disandingkan dengan program kubu sebelah, yang diributkan menganalisa program Pak Jokowi, ini yang jadi paslong satu atau dua," terang Johnny.
Johnny pun tak ingin pertarungan Pilpres 2019 malah mengedepankan politik indentitas, isu agama dan SARA. Menurut dia, hal itu hanya akan menyengsarakan rakyat.
"Jangan pilpres nanti justru merusak demokrasi kita dengan mengeksploitasi politik indentitas, mengakibatkan masyarakat dibenturkan kedamaiannya, jadi dikoyak, diadu-adu, dibenturkan. Kami tidak harapkan itu, kami harapkan demokrasi dengan adu gagasan," tegas anggota DPR dari Fraksi NasDem ini.
Baca juga:
Golkar gembira PKPI jadi peserta pemilu, perkuat barisan pendukung Jokowi
NasDem prediksi Prabowo kesulitan cari cawapres karena PAN dan PKS
PDIP tak ingin cuma Prabowo dan Jokowi yang bertarung di Pilpres 2019
Ketum PAN hadiri rakornas Gerindra, NasDem yakin poros ketiga mustahil dibentuk
Prabowo siap jadi capres, suara parpol oposisi di pileg terselamatkan
PKS sebut pengalaman Jokowi kalahkan Prabowo cukup satu kali
Gerindra deklarasi Prabowo capres, Sohibul ingatkan syarat koalisi dengan PKS