Gerindra: Kita tak mencari pemimpin merakyat, tapi amanah
Pada Pilpres 2014 hanya ada dua pasangan capres cawapres yang akan bertarung, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan bahwa negara Indonesia butuh pemimpin yang tegas dan berani. Dia tidak yakin negeri yang majemuk seperti Indonesia mampu dipimpin oleh capres yang menjual gaya merakyat di pilpres.
"Negara ini besar, majemuk dan luas, kita mencari pemimpin bukan mencari orang yang sederhana merakyat, pemimpin harus amanah dan pemimpin yang mengambil tindakan cepat, tepat dan berani," kata Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/5).
Dia menilai, bukan pemimpin merakyat yang dicari dalam Pilpres 2014 ini. Melainkan, lanjut dia, pemimpin berani mengambil tindakan.
"Kalau memimpin masyarakat yang majemuk, tantangannya berat, bukan hanya butuh pemimpin yang merakyat. Tapi pemimpin akan memimpin kebanyakan rakyat ini yang penting keberanian dan konsistensi mengambil tindakan sehingga ada kepastian," tegas dia.
Menurut dia, dengan keberanian yang dijual, Prabowo Subianto mengalami kenaikan elektabilitas di masyarakat sangat signifikan. "Pak prabowo mengalami kenaikan signifikan, banyak disebabkan oleh harapan masyarakat bahwa pemerintahan ke depan harus efektif, konsisten dan berani ambil keputusan," ujarnya.
Pada Pilpres 2014 hanya ada dua pasangan capres cawapres yang akan bertarung, yakni Prabowo Subianto - Hatta Rajasa serta Jokowi - Jusuf Kalla (JK). Prabowo diidentifikasi sebagai capres yang berani karena latarbelakang orang militer, sementara Jokowi lebih dikenal dengan pemimpin yang merakyat dengan gaya blusukannya.
Baca juga:
Jelang Pilpres, Formappi beri pimpinan KPK 'amplop'
Ruhut: Kalau menang Jokowi RI4, RI1 Mega, RI2 JK, RI3 Puan
SBY minta Jokowi dan Prabowo tak emosional jika kalah
Dewan Masjid Indonesia Aceh tak dukung pencapresan Jokowi-JK
Muhaimin: Ada isu Jokowi menang menteri agama dari Syiah
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.