Gerindra Menang Besar di Bogor Saat Prabowo Kecewa dengan Bupati Ade Yasin
Mulyadi menyebut, Prabowo kecewa dengan Bupati Bogor Ade Yasin karena tak bisa masuk ke stadion saat kampanye akbar pada 29 Maret lalu. Padahal, Prabowo ingin kampanye di dalam stadion, hingga akhirnya hanya berkampanye di luar stadion.
Partai Gerindra sukses menang besar di daerah pemilih (Dapil) Jawa Barat V (Kabupaten Bogor) dengan raihan signifikan yakni 624.731 suara. Meninggalkan jauh pesaing terberatnya yakni Golkar dengan perolehan 326.505 suara.
Kabupaten Bogor menjadi menarik perhatian karena di sini merupakan tempat tinggal Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Sejak awal, Prabowo menargetkan di 'rumahnya' Gerindra harus mendapatkan dua kursi DPR RI. Pada pemilu ini, Gerindra meloloskan Fadli Zon dan Mulyadi dari Dapil Jabar V tersebut ke Senayan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Mulyadi menilai, kemenangan Gerindra di Kabupaten Bogor berkat soliditas seluruh elemen partai. Ditambah, antusiasme warga Bogor mendukung pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.
"Kabupaten Bogor adalah kediaman Pak Prabowo, di samping pengaruh nama besar beliau, seluruh pengurus partai, sayap, caleg dan kader partai serta relawan bahu membahu untuk meyakinkan masyarakat untuk memberikan kepercayaannya kepada 02 dan Partai Gerindra," kata Mulyadi saat dihubungi merdeka.com, Senin (13/5).
Rupanya tak cuma itu, menurut mantan Ketua DPD Gerindra Jabar ini, kader dan simpatisan Gerindra merasa mendapatkan energi tambahan saat Prabowo tak bisa kampanye terbuka di stadion Pakansari, Cibinong, Bogor beberapa waktu lalu.
Mulyadi menyebut, Prabowo kecewa dengan Bupati Bogor Ade Yasin karena tak bisa masuk ke stadion saat kampanye akbar pada 29 Maret lalu. Padahal, Prabowo ingin kampanye di dalam stadion, hingga akhirnya hanya berkampanye di luar stadion.
©2019 Merdeka.com/dokumen pribadi
Diketahui, Ade Yasin merupakan kader PPP yang dalam Pilpres 2019 mendukung Jokowi-Ma'ruf, lawan Prabowo-Sandi. Sementara di Pilkada Kabupaten Bogor 2018 lalu, Prabowo mendukung Ade Yasin bersama Iwan Setiawan. Pasangan ini didukung oleh Gerindra dan PPP.
"Pak Prabowo juga sangat kecewa dengan Bupati Bogor yang diusung Gerindra, tapi beliau tidak bisa kampanye di dalam stadion Pakansari. Ini memicu kader untuk menguasai kabupaten Bogor dan kita akan allout untuk membuktikan itu. Ada etika politik dan tanggung jawab moral dari Bupati Bogor yang sangat memprihatinkan dan ini sangat disayangkan," terang Mulyadi yang juga mantan rekan bisnis Prabowo itu.
Mulyadi menegaskan, Gerindra akan menjadi parpol penguasa di Kabupaten Bogor yang kritis terhadap kepemimpinan Ade Yasin. Dia ingin, DPRD Kabupaten Bogor yang dikuasai oleh Gerindra untuk memastikan kebijakan eksekutif di Kabupaten itu berjalan sesuai keinginan rakyat Bogor.
"Kita akan minta semua anggota terpilih untuk kritis, walau wakil bupati di tempati kader Gerindra, kita akan tetap buktikan bahwa kader Gerindra akan memperjuangkan kepentingan rakyat bukan kepentingan kelompok," terang Anggota Dewan Pembina Gerindra tersebut.
"Kita akan minta anggota dewan di tingkat kabupaten terpilih untuk betul-betul memperjuangkan kepentingan masyarakat Bogor dan tidak menjadi bagian pengkondisian eksekutif yang hanya menjalankan tugas seremonial dan retorika belaka," tutup dia.
Sementara itu, Ade Yasin yang juga Ketua DPW PPP Jawa Barat tersebut menjawab bahwa larangan berkampanye di dalam Stadion Pakansari sudah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) nomor 22 tahun 2017.
"Larangan kampanye di dalam Stadion Pakansari itu juga diterapkan kok ketika Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) berkampanye ditempat yang sama yaitu di luar (area parkir Stadion Pakansari)," ujar Ade Yasin Senin 1 April lalu.
Dia menegaskan, dengan Perbup yang mengatur tentang sewa Stadion Pakansari tersebut, siapapun atau semua partai politik yang mau atau berkegiatan politik di dalam Stadion Pakansari tidak diperkenankan.
"Kalau aturan menetapkan tidak boleh berkegiatan politik di dalam Stadion Pakansari ya tetap tidak boleh, kecuali saat Capres 01 kampanye diizinkan, lalu ini (Capres 02) tidak (diizikan) baru jadi masalah," tegas Ade.
Hasil Rekapitulasi KPU Kabupaten Bogor
Hasil pleno penghitungan suara di KPU tingkat Kabupaten Bogor selesai sejak Selasa (7/5) malam. Dari total 40 kecamatan, ada 9 kursi yang diperebutkan untuk DPR RI.
Mereka yang terpilih sebagai anggota DPR dari Kabupaten Bogor dan perolehan suara terbanyak yakni Gerindra 624.731. Menyumbang dua caleg yaitu Fadli Zon 230.524 suara dan Mulyadi 70.569 suara.
Selanjutnya Golkar dengan perolehan 326.505 suara. Sebelumnya Golkar dapat dua kursi, namun pemilu 2019 hanya meloloskan Ichsan Firdaus dengan perolehan 64.240 suara.
Disusul, PKS yang meraih 325.515 suara. Torehan itu membuat PKS meloloskan caleg Fahmi Alaydroes 67.677 suara. Sementara PDIP, meraih 285.639 suara dan meloloskan caleg petahana Adian Yunus Yusak Napitupulu dengan 80.228 suara. Kemudian, PAN meraih suara 197.356 suara, meloloskan caleg Primus Yustisio 86.983 suara.
Berikutnya PPP dengan 193.416 suara, meloloskan Elly Rachmat Yasin dengan 71.884 suara. Partai Demokrat meraih suara 173.094 dan meloloskan caleg Anton Sukartono Suratto sebanyak 55.634 suara. Terakhir, kursi ditutup oleh PKB meraih 134.107 suara serta meloloskan caleg Tommy Kurniawan dengan raihan suara 33.988.
Baca juga:
IDI Sebut Kematian Petugas KPPS Bukan Karena Kelelahan
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Sandi Kuasai 16 Kabupaten dan Kota di Sumsel
Rekapitulasi Sementara di DIY: Hanafi Rais Berpeluang Lolos, Roy Suryo Sulit
Dukung Puan Maharani Ketua DPR, NasDem juga Usul Ketua MPR Diisi Wanita
Evaluasi JK: Pilpres dan Pileg Tak Bersamaan, Hanya Pilih Partai Bukan Caleg
Rano Karno dan Desmond J Mahesa Kuasai Banten di Pileg 2019
Rekapitulasi Nasional KPU: Jokowi Kalahkan Prabowo di DIY, Ini Selisihnya