Gerindra ragukan netralitas TNI, Polri dan PNS di Pilpres 2019
Dia mengungkapkan, mendapatkan video tersebut didapatkan melalui pesan elektronik Whats App. Dimana dalam video itu, kepala daerah menyisipkan kalimat bernada permintaan dukungan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria meragukan tercapainya netralitas TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pilpres 2019. Keraguan ini muncul usai dia mendapatkan video terkait penyerahan dana bantuan oleh salah satu kepala daerah.
"Biar pemerintah sampaikan berkali-kali netral tapi aparat ini paham siapa pemimpinnya. Memang Pak Jokowi enggak perintah, tapi ada kreativitas di bawah," katanya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Dia mengungkapkan, mendapatkan video tersebut didapatkan melalui pesan elektronik Whats App. Dimana dalam video itu, kepala daerah menyisipkan kalimat bernada permintaan dukungan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Ini kemarin saya dapat WA ada pilih Pak Jokowi ya, padahal bupati lho. Harus Pak Jokowi yang sampaikan TNI Polri, PNS, netral. Maksudnya baik mendukung pemimpinnya tapi dengan cara-cara yang tidak baik. Ini yang harus diperhatikan," jelasnya.
Riza pun meminta Jokowi juga memperhatikan merosotnya indeks demokrasi di Tanah Air. Padahal, sejak 2004 lalu bangsa Indonesia bangga menjadi negara demokratis ketiga di dunia.
"Sekarang harus diingatkan presiden dan pemerintah untuk menaikkan indeks demokrasi kita. Saya punya keyakinan sisa setahun ini mampu mengembalikan," tutupnya.