Gerindra yakin koalisi Jokowi bubar kalau salah pilih cawapres
Gerindra yakin koalisi Jokowi bubar kalau salah pilih cawapres. Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPR, Desmond Junaidi Mahesa mengatakan, partainya enggan terburu-buru dalam mendeklarasikan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPR, Desmond Junaidi Mahesa mengatakan, partainya enggan terburu-buru dalam mendeklarasikan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto. Gerindra, kata Desmond, akan menunggu poros Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendeklarasikan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendampingnya lebih dulu.
"Kan tidak semua harus kami paparkan tentang kapan deklarasi, kapan caleg. Karena bagi kami di Gerindra dan partai koalisi kami kan kecil. Kenapa kecil? Karena kami menunggu dulu dari pihak Jokowi. Kan Pak Jokowi yang milih wakilnya. Salah pilih wakil, bisa bubar juga partai koalisinya," kata di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Tim penjaringan cawapres Prabowo juga sudah disiapkan, namun dia tidak ingin mengungkapkan siapa yang berkecimpung di dalamnya. Sebab, itu adalah bagian dari strategi politik.
"Tim Partai Gerindra pasti sudah ada. Tim gabungan pasti ada. Yang tidak kita berani omongkan hari ini adalah kalau sudah Pak Jokowi ada cawapres yang diusung, kan kita tahu oh siapa wapresnya Jokowi," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira mengatakan, partainya juga menunggu poros Prabowo untuk mendeklarasikan cawapresnya. Menurutnya cawapres Jokowi harus menambah elektabilitas hingga bisa mengalahkan lawannya di Pilpres 2019.
"Mencalonkan wapres itu harus diperhitungkan punya elektabilitas dilihat peta kompetisinya nanti, sementara kita tahu sampai saat ini belum ada calon kompetitor calon lawan tanding dari Pak Jokowi ini belum tahu, sehingga tidak bisa kita katakan bagaimana kriteria yang mana jadi bahan pertimbangan," ucapnya.
"Entah ekonom, ahli ini, ahli itu, tapi mencalonkan wapres harus menghitung betul elektoral menjadi penting ketika memperhatikan kompetitor-kompetitornya," tandasnya.
Baca juga:
JK bungkam soal dirinya masuk tim penjaringan Cawapres Jokowi
Golkar: Mustahil mengkhianati Jokowi dan pindah ke lain hati
PDIP sebut Jokowi ungkap nama cawapres setelah pesaing muncul
Pertimbangkan dukung Jokowi, PAN janji tak incar posisi kursi cawapres
PPP prediksi tiga partai bakal gabung koalisi Jokowi di 2019
Gerindra jaring tiga nama bakal Cawapres Prabowo, nama Anies masuk
Jelang Pemilu 2019, PAN bentuk tim penjajakan koalisi