Gibran-Teguh Janji Bakal Menjembatani Buruh dan Pengusaha
Kandidat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Teguh Prakosa menghadiri sarasehan bersama kelompok buruh, di Sanggar Anak Merdeka, Serengan, Jumat (13/11) malam. Isu terkait UU Cipta Kerja menjadi pembahasan utama dengan peserta yang didominasi kelompok buruh informal tersebut.
eKepada para buruh, Teguh Prakosa menjanjikan akan membuat kebijakan-kebijakan untuk memayungi kelompok buruh informal terkait fasilitas BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan jika terpilih menjadi wakil wali kota nanti.
“Syukurnya kita sudah punya UU Cipta Kerja. Nanti kalau ada celah kita akan usahakan membuat kebijakan untuk teman-teman informal ini agar nanti juga punya BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Siapa yang menggugat Gibran? Almas Tsaqibbirru, penggugat syarat usia capres-cawapres yang dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK), kini menggugat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam perkara wanprestasi ke Pengadilan Negeri Surakarta, Jawa Tengah.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Siapa yang mendampingi Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran? Kehadirkan Selvi Ananda, istri dari Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Rabu, (25/10/23) menyita perhatian.
Pada sarasehan bertajuk ‘Wujudkan Buruh yang Lebih Sejahtera’ itu kelompok buruh juga meminta Pemerintah Kota Solo tidak menghapus program KIS PBI. Hal tersebut karena buruh informal belum mempunyai BPJS. Jika perlu, menurut mereka, ada peningkatan-peningkatan di bidang pendidikan.
Atas permintaan tersebut, Gibran pun menyanggupinya. Gibran menyampaikan, jika program tersebut sudah dianggarkan Rp 70 miliar. Gibran juga menjelaskan dalam waktu dekat dirinya akan bertemu dengan APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia).
“Rabu depan saya akan bertemu APINDO, tentu akan saya bicarakan hal-hal yang sifatnya win-win solution antara pekerja dengan pengusaha,” katanya.
Karena bagaimana pun, dikatakannya, masa pandemi ini adalah waktunya prihatin.
“Sebagai pengusaha saya juga merasakan. Ini berat dan tidak mudah, tapi hak pekerja tetap saya berikan. Untuk itu, kita cari jalan tengah. Saya tidak akan mengambil keputusan yang memberatkan satu pihak saja,” janji putra Presiden Joko Widodo itu.
Perkataan Gibran diamini Teguh. Mantan Ketua DPRD Solo itu menyatakan komitmennya untuk membawa buruh memiliki kehidupan yang lebih baik.
“Membangun kota ini butuh semua elemen. Buruh formal dan informal harus sejahtera. Tugas kita menghimbau para pihak yang berkepentingan agar bisa menjalin komunikasi dengan baik,” katanya.
“Dinas tenaga kerja kita dorong agar bekerja betul-betul fair, sehingga bisa menilai apa yang terjadi di bawah. rekan-rekan di sini pada kehidupan selanjutnya harus ada peningkatan,” pungkas Teguh menambahkan.
(mdk/gil)