Golkar di urutan ketiga di survei Poltracking, Wasekjen sebut waktunya berbenah
Maman juga tidak takut dengan adanya survei tersebut dan kasus yang menjerat Ketua Umum Setya Novanto membuat elektabilitas Golkar semakin turun hingga Pemilu 2019. Menurutnya, hasil survei tersebut seharusnya bisa jadi motivasi agar Golkar bisa lebih berbenah.
Wakil Sekretaris Jendral Partai Golkar Maman Abdurrahman menilai hasil survei yang dirilis Poltracking Indonesia jadi acuan untuk partainya ke depan. Dalam hasil survei tersebut terlihat Partai Golkar hanya menduduki posisi ketiga sebagai partai politik yang dipercaya oleh publik dengan 10,9 persen.
"Hasil survei ini pasti jadi salah satu pertimbangan langkah-langkah ke depan. Apapun langkah diambil harus sesuai dengan aturan main dan partai," katanya usai diperiksa di Gedung KPK, Senin (27/11).
Maman juga tidak takut dengan adanya survei tersebut dan kasus yang menjerat Ketua Umum Setya Novanto membuat elektabilitas Golkar semakin turun hingga Pemilu 2019. Menurutnya, hasil survei tersebut seharusnya bisa jadi motivasi agar Golkar bisa lebih berbenah.
"Saya pikir bukan kekhawatiran tapi jadikan apa yang jadi survei jadi dasar motivasi kita lah. Ini dorongan kita dan jadi solusi dan dinamika," ungkap Maman.
Diketahui sebelumnya, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menilai banyak faktor yang mengakibatkan Golkar berada di bawah Gerindra. Yaitu faktor penahanan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto yang terjerat kasus proyek e-KTP.
Dari hasil survei terlihat Partai Golkar menduduki posisi ketiga sebagai partai politik yang dipercaya oleh publik dengan 10,9 persen. Angka tersebut jauh dibanding PDIP dengan raihan 23,4 persen dan Gerindra 13,6 persen.
Survei tersebut dilakukan sejak 8-15 November itu melibatkan 2.400 responden dengan metode survei yang digunakan adalah stratified multistage random sampling dan tingkat kekeliruannya kurang lebih dua persen.
Baca juga:
Dukung Airlangga, Ginandjar Kartasasmita ingin calon tunggal di Munaslub Golkar
Politisi Golkar sebut jika Munaslub terlalu cepat bisa terjadi perpecahan
Munaslub Golkar, pertarungan Idrus Marham vs Airlangga Hartarto?
DPD Golkar Sultra dukung Munaslub, tapi harus sesuai mekanisme
KPK periksa Wasekjen DPP Golkar terkait korupsi e-KTP
Golkar DKI dukung Airlangga jadi Ketum karena punya selera 'zaman now'
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.