Golkar: Kalau PAN tak mau membela lagi, mungkin sudah waktunya
Golkar: Kalau PAN tak mau membela lagi, mungkin sudah waktunya. Sebagai mitra koalisi, Golkar sebenarnya tidak ingin PAN keluar. Apalagi, banyak agenda pemerintah yang membutuhkan dukungan dari koalisi. Namun, jika PAN terus berbeda sikap, maka partai pimpinan Zulkifli Hasan itu seolah tak berada dalam koalisi.
Wasekjen Partai Golkar Dave Laksono meminta PAN segera mempertegas posisi politiknya dengan tetap bertahan atau keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah. Hal ini karena PAN sering tak sejalan dengan sikap partai pendukung pemerintah terkait sejumlah kebijakan strategis.
"Mestinya harus ada ketegasan sikap dari masing-masing partai. Kalau memang tak mau membela lagi, ya mungkin sudah waktunya untuk berpikir dimana posisinya," kata Dave di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7).
Sebagai mitra koalisi, Golkar sebenarnya tidak ingin PAN keluar. Apalagi, banyak agenda pemerintah yang membutuhkan dukungan dari koalisi. Namun, jika PAN terus berbeda sikap, maka partai pimpinan Zulkifli Hasan itu seolah tak berada dalam koalisi.
"Sebagai koalisi tentu kami tak ingin kehilangan anggota, kami justru ingin menambah untuk memperkuat posisi. Tapi kalau sudah di dalam tapi masih bersikap di luar kebijakan pemerintah ya berarti bukan dalam koalisi," tegasnya.
Beda sikap PAN, dinilai Dave, cukup merugikan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla karena terkesan mencari keuntungan sendiri.
"Pasti akan merugikan juga tiap ada kebijakan yang lebih akan menguntungkan diri sendiri tapi tak membela kepentingan pemerintah berarti memang tak jelas posisinya apakah di dalam atau di luar. Itu yang mungkin harus dipertimbangkan posisinya dimana," ujar Dave.