Golkar soal reshuffle kabinet: Tidak ada tawar menawar & permintaan
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham enggan berkomentar banyak soal mencuatnya isu reshuffle kabinet kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yang pasti, kata Idrus, sikap Partai Golkar adalah mendukung Presiden Jokowi tanpa syarat sebagaimana telah diputuskan dalam Munaslub.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham enggan berkomentar banyak soal mencuatnya isu reshuffle kabinet kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yang pasti, kata Idrus, sikap Partai Golkar adalah mendukung Presiden Jokowi tanpa syarat sebagaimana telah diputuskan dalam Munaslub.
"Mendukung pemerintahan Jokowi-JK dan diputuskan dalam Munaslub, tanpa syarat," kata Idrus di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (25/4).
Oleh karena itu, lanjut Idrus, hal-hal terkait reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Presiden soal reshuffle kabinet.
"Serahkan sepenuhnya pada Presiden Jokowi sebagai kepala negara, sebagai kepala pemerintahan yang memiliki hak prerogatif," jelas Idrus.
Ia mengklaim bila komunikasi politik yang dilakukan Partai Golkar hanya sebatas bagaimana program-program pemerintahan Jokowi-JK dapat dirasakan oleh rakyat.
"Kita tidak pernah bicara tentang kabinet. Kalau ada reshuffle, berapa, kita tidak pernah bicara," tegasnya.
Karena itulah, lanjut Idrus, Partai Golkar pun tidak melakukan tawar-menawar posisi menteri. "Tidak ada bargaining-bargaining, tidak ada tawar menawar, tidak ada permintaan," ujarnya.
Ia pun enggan memberikan tanggapan terkait beredarnya kabar bahwa Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok akan masuk dalam kabinet Jokowi setelah kalah dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta.
"Lihatlah perannya Presiden di situ. Lihatlah haknya presiden di situ. Janganlah kita kita melakukan penilaian yang, biarlah. Presiden akan mengambil langkah yang terbaik untuk memicu kinerjanya," tutupnya.
Saat memberi sambutan di acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4), Presiden Joko Widodo tiba-tiba bicara soal pencopotan menteri yang dianggap bekerja tidak sesuai target.
"Saya bekerja selalu memakai target, jadi pak menteri tidak pernah bertanya kepada saya, targetnya terlalu besar atau terlalu gede, itu urusan menteri. Tahu saya target itu harus bisa diselesaikan. Kalau tidak selesai urusannya akan lain, bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan dan lain lain," kata Jokowi.
Baca juga:
NasDem sebut tak ada yang hambat Ahok jadi menteri
Sekjen PAN: Reshuffle adalah hak dan kedaulatan presiden
JK ingatkan Jokowi pakai target rasional untuk copot menteri
Sinyal reshuffle kabinet, menteri harus siap dievaluasi
Golkar: Jokowi jangan terlalu lama copot menteri tak bisa kerja
Jokowi kirim sinyal reshuffle, Wapres JK sebut 'Itu urusan Presiden'
Kekalahan Ahok dan sinyal reshuffle dari Jokowi
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang menurut Puteri Komarudin, mengukuhkan komitmen Partai Golkar dalam mengawal pemerintahan Presiden Jokowi? “Dimana, hal tersebut mengukuhkan Partai Golkar selalu setia mengawal keberjalanan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Untuk itu, kami pun berkomitmen untuk melanjutkan agenda pembangunan tersebut,” ungkap Puteri.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.