Gonjang-ganjing Jelang Munas Golkar, Kepemimpinan Airlangga Diapresiasi
Ketua DPP Partai Golkar Dharma Oratmangun, menilai gonjang-ganjing Munaslub atau yang terdengar saat ini adalah sebuah realitas politik dari dinamika perpolitikan nasional. Hal itu dinilai sebagai dinamika yang biasa saja dan tidak membahayakan bagi partai.
Ketua DPP Partai Golkar Dharma Oratmangun, menilai gonjang-ganjing Munaslub atau yang terdengar saat ini adalah sebuah realitas politik dari dinamika perpolitikan nasional. Hal itu dinilai sebagai dinamika yang biasa saja dan tidak membahayakan bagi partai.
"Sebagai Kader Golkar, saya sangat meyakini bahwa seluruh kader partai Golongan Karya memandangnya sebagai sebuah riak dan dinamika yang biasa-biasa saja dan tidaklah terlalu membahayakan untuk dikatakan sebagai mengguncang performance dari partai politik sekelas Golkar," kata Dharma, Jumat (5/7).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Golkar, jelas Dharma, telah berpengalaman mengalami berbagai turbulensi bahkan tsunami besar, di mana orang banyak memperkirakan beringin Golkar akan tumbang. Nyatanya, kata dia, akar beringin semakin kokoh dan dedaunannya semakin rindang untuk memberikan pengayoman yang lebih sejuk dan teduh.
"Sudah selayaknya sekarang ini Partai Golkar melakukan evaluasi terhadap capaian-capaian Pileg dan Pilpres, kemudian memperkuat orientasi peran terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi sebagai konsekuensi dukungan penuh kepada pasangan calon yang diusung oleh Partai Golkar dengan menciptakan kondisi stabilitas perpolitikan nasional yang dimulai dari penciptaan stabilitas internal Partai Golkar hingga pelantikan Pasangan Calon Terpilih Jokowi & Ma’ruf Amin Oktober mendatang. Kemudian Partai Golkar mempersiapkan Munas sebagai Agenda Konstitusi sesuai Amanat AD/ART dengan cara yang baik dan bermartabat," paparnya.
Ditegaskan Dharma, siapapun kader-kader terbaik Golkar yang ingin maju mencalonkan dan dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode berikutnya, silakan beradu ide dan gagasan sebagai implementasi doktrin 'Karya Siaga Gatra Praja' dan Ikrar Panca Bhakti.
"Secara objektif, kepemimpinan kolektif kolegial DPP Partai Golkar yang dinakhodai Bung Airlangga Hartarto, patut diberikan apresiasi," tegas dia.
"Belum lagi peran aktif para sesepuh dan Tokoh Partai Golkar lainnya seperti Pak Habibie, Pak Jusuf Kalla, Pak Akbar Tanjung, Pak Aburizal Bakrie, Pak Agung Laksono, Pak Ginanjar Kartasasmita dan masih banyak lagi telah memberikan supporting aktif bagi kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar selama ini untuk mempersatukan semua kekuatan Partai Golkar menuju sukses Pileg dan Pilpres yang baru saja berlangsung. Patutlah kita berikan acungan jempol untuk para senior, sesepuh dan pinisepuh Partai Gokar," ujarnya.
Menurut Dharma, trio Airlangga Hartarto (ketua umum), Lodewijk Paulus (Sekjen) dan Roberth J Kardinal (bendahara umum) serta seluruh jajaran Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar telah mampu menjaga kekompakan serta membawa Partai Golkar dalam kurun waktu yang singkat hampir 2 tahun ini memperoleh capaian-capaian yang dapat dipertanggungjawabkan secara baik dalam munas yang akan datang.
"Mari kita jaga Beringin agar semakin rindang, dan tuailah padi yang semakin menguning, persembahkan semua itu bagi kesejahteraan rakyat Indonesia," pungkasnya.
Baca juga:
Isu Percepatan Munas Golkar, DPD Solo Tunggu Sikap DPD I Jateng
Bamsoet Minta DPP Golkar Gelar Pleno Tentukan Jadwal Munas
DPP Golkar Sebut Surat dari Ical Bukan untuk Evaluasi Kepemimpinan Airlangga
Dewan Pembina Golkar Minta DPP Evaluasi Hasil Pemilu dan Gelar Munas di Desember
Panas Munas Golkar, Rizal Mallarangeng Diminta Tak Serang Pribadi Bamsoet