Gubernur Bengkulu Klaim Tak Memihak Jokowi atau Prabowo
Gubernur Bengkulu Klaim Tak Memihak Jokowi atau Prabowo. Rohidin mengatakan harus memposisikan dirinya sesuai dengan amanat UU sebagai kepala daerah
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengklaim akan tetap netral di tahun politik 2018. Dia mengaku tidak akan berpihak pada pasangan capres- cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) atau 02 Prabowo Subianto.
"Saya sebagai kepala daerah, pejabat negara kita berposisi netral tidak memihak kepada pasangan calon manapun," kata Rohidin usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/12).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang terjadi pada Bupati Bengkulu Utara saat kunjungan Presiden Jokowi? Viral di media sosial sosok Bupati Bengkulu Utara, Ir Mian yang ditarik secara tiba-tiba oleh seseorang di tengah rombongan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, Jumat (21/7).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Rohidin mengatakan harus memposisikan dirinya sesuai dengan amanat UU sebagai kepala daerah. Walaupun saat ini Rohidin juga menjabat jadi Ketua DPD I Partai Golkar Bengkulu mengatakan akan menempatkan posisi dengan baik.
Jika ingin mendukung salah satu kandidat, dia akan mengikuti aturan yang berlaku yaitu meminta izin kepada Kemendagri. "Harus melakukan izin kemendagri 2 bulan sebelum itu, kecuali pada hari libur," ungkap Rohidin.
"Kita lihat situasi. Karena di daerah juga belum tentu kita harus. Sampai sekarang kita masih menyusul schedule perencanaan kampanye," tambah Rohidin.
Berita terbaru Prabowo Subianto di Liputan6.com
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mempersilakan kepala daerah deklarasi dukungan terhadap calon presiden jagoannya. Namun, Tjahjo mengingatkan, harus bisa membedakan antara jabatan publik dan politik.
"Begini ya, kepala daerah itu kan jabatan politis. Dia menjadi calon kepala daerah dan jadi kepala daerah didukung oleh satu partai atau gabungan politik. Pisahkan pada jabatan dia sebagai anggota partai maupun jabatan sebagai kepala daerah," jelas Tjahjo di Jakarta, Senin (15/10).
Baca juga:
Survei Internal Jokowi: Selisih dengan Prabowo-Sandi Jauh
Bawaslu Temukan 1.247 Pelanggaran Pemilu Selama Dua Bulan Kampanye
Prabowo Mau Buka Kantor di Jateng, PDIP Naikkan Target Jokowi Menang 80%
Hanura Sebut Prabowo Cs Kedodoran Strategi Hingga Mau Buat Markas di Jateng
PDIP Sindir Kubu Prabowo: Gerus Suara Jokowi di Jateng Tak Perlu Pindah Markas
Mendagri Cium Motif Politik di Balik Tercecernya e-KTP di Duren Sawit