Gubernur Edy Rahmayadi: Yang Menang Pilkada Medan Pasti Marga Nasution
Edy hadir ke TPS sekitar pukul 08.00 WIB. Dia datang bersama istrinya Nawal Lubis. Setelah memberikan hak pilihnya, Edy mengimbau agar para calon yang bersaing di 23 pilkada di Sumut untuk siap menang dan siap kalah.
Sekitar 1,6 juta warga Kota Medan berhak memilih calon wali kota dan calon wali kota hari ini. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, memberikan hak pilihnya di TPS 23 Pangkalan Masyhur, Jalan Karya Bakti, Medan Johor.
Edy hadir ke TPS sekitar pukul 08.00 WIB. Dia datang bersama istrinya Nawal Lubis. Setelah memberikan hak pilihnya, Edy mengimbau agar para calon yang bersaing di 23 pilkada di Sumut untuk siap menang dan siap kalah.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
"Para calon, dalam pertandingan ada yang menang ada yang kalah, siapa yang siap bertanding, harus siap kalah, yang menang pasti ada. Yang menang juga jangan euforia, harus siap melaksanakan tugas menyejahterakan rakyatnya. Yang kalah introspeksi diri, berarti rakyat tidak menghendaki, bukan karena anda tidak baik, khususnya di Medan dan seluruh Sumut," ucap Edy.
Jika ada dugaan kecurangan, lanjut Edy, sudah ada sistem yang mengaturnya. Ada wadah hukum untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi. Khusus Pilkada Medan, Edy berharap pasangan yang menang bisa menyejahterakan rakyat.
"Pasti yang menang itu marga Nasution. Siapa pun yang menang dia akan memimpin Kota Medan, ibu kota Sumatera Utara. Sejahterakan rakyat ini, dan pastikan Anda mampu," sebutnya.
Pilkada Medan 2020 hanya diikuti dua pasang calon. Pasangan nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, diusung PKS dan Partai Demokrat. Partai pengusung ini hanya memiliki 11 kursi di DPRD Kota Medan. Sementara pasangan nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rachman diusung koalisi 8 partai yang menguasai 39 kursi di DPRD Kota Medan, yakni PDIP, Partai Gerindra, Golkar, NasDem, Hanura PAN, PSI, dan PPP.
Baca juga:
KPU Musnahkan 5.312 Surat Suara Rusak Pilkada Medan
CEK FAKTA: Hoaks Video Praktik Politik Uang Paslon Pilkada Medan, Ini Faktanya
Indo Barometer Sebut Dinasti Politik Belum Menjamin Kemenangan Pilkada
Kotak Suara Pilkada Medan Mulai Didistribusikan ke TPS
Antisipasi Banjir saat Pilkada, KPU Medan Geser TPS ke Kawasan Tinggi
Gelar Rapid Test Kedua, Bawaslu Medan Ingin Pastikan Petugas Bebas Covid-19